Makalah perilaku organsasi
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Organsasi adalah suatu wadah atau tempat yang dimana didalamnya terdapat aktivitas orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di tentukan bersama.
Perilaku organisasi adalah studi yang meliputi aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau kelompok-kelompok tertentu, meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia, begitu juga sebaliknya yang di timbulkan manusia terhadap organisasi.
Memahami perilaku organisasi berarti memahami perilaku para anggota organisasi, baik secara individu maupun kelompok. Memahami perilaku anggota organisasi adalah suatu hal yang sulit, karena setiap anggota organisasi atau manusia memiliki karaktter atau sifat yang berbeda-beda. Perilaku organisasi lebih ditekankan pada bagaimana membuat amggota organisasi terbiasa bekerja dalam tim kerja yang efektif.
Dalam pembuatan makalah ini untuk membahas tentang pengertian dari perilaku organisasi, kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku organisasi, ruang lingkup perilaku organisasi, prinsip dasar perilaku organisasi, dan pentingnya mengetahui perilaku organisasi itu sendiri. Dimana pengertian organisasi merujuk pada pendapat beberapa ahli, juga beberapa bidang ilmu yang berkontirbusi terkait masalah perilaku organisasi.
Perlu diketahui bahwa sangat penting untuk mempelajari materi tentang perilaku organisasi, baik dalam hal pengertian, ruang lingkup, dan prinsip perilaku keorganisasian. Maka, dari judul makalah ini yakni ”perilaku keorganisasian” akan dibahas beberapa rumusan terkait dengan judul tersebut.
Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas, diantaranya :
Pengertian perilaku organisasi.
Kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku organisasi.
Ruang lingkup perilaku organisasi.
Prinsip dasar perilaku organisasi.
Pentinngnya mengetahui perilaku organisasi
Organsasi adalah suatu wadah atau tempat yang dimana didalamnya terdapat aktivitas orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di tentukan bersama.
Perilaku organisasi adalah studi yang meliputi aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau kelompok-kelompok tertentu, meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia, begitu juga sebaliknya yang di timbulkan manusia terhadap organisasi.
Memahami perilaku organisasi berarti memahami perilaku para anggota organisasi, baik secara individu maupun kelompok. Memahami perilaku anggota organisasi adalah suatu hal yang sulit, karena setiap anggota organisasi atau manusia memiliki karaktter atau sifat yang berbeda-beda. Perilaku organisasi lebih ditekankan pada bagaimana membuat amggota organisasi terbiasa bekerja dalam tim kerja yang efektif.
Dalam pembuatan makalah ini untuk membahas tentang pengertian dari perilaku organisasi, kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku organisasi, ruang lingkup perilaku organisasi, prinsip dasar perilaku organisasi, dan pentingnya mengetahui perilaku organisasi itu sendiri. Dimana pengertian organisasi merujuk pada pendapat beberapa ahli, juga beberapa bidang ilmu yang berkontirbusi terkait masalah perilaku organisasi.
Perlu diketahui bahwa sangat penting untuk mempelajari materi tentang perilaku organisasi, baik dalam hal pengertian, ruang lingkup, dan prinsip perilaku keorganisasian. Maka, dari judul makalah ini yakni ”perilaku keorganisasian” akan dibahas beberapa rumusan terkait dengan judul tersebut.
Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini ada beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas, diantaranya :
Pengertian perilaku organisasi.
Kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku organisasi.
Ruang lingkup perilaku organisasi.
Prinsip dasar perilaku organisasi.
Pentinngnya mengetahui perilaku organisasi
Tujuan penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas rumusan masalah yang disebutkan diatas, yaitu :
Untuk mengetahui pengertian perilaku organisasi.
Untuk mengetahui kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku organisasi.
Untuk mengetahui ruang lingkup perilaku organisasi.
Untuk mengetahui prinsip dasar perilaku organisasi.
untuk mengetaui pentingnnya mempelajari perilaku organisasi.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas rumusan masalah yang disebutkan diatas, yaitu :
Untuk mengetahui pengertian perilaku organisasi.
Untuk mengetahui kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku organisasi.
Untuk mengetahui ruang lingkup perilaku organisasi.
Untuk mengetahui prinsip dasar perilaku organisasi.
untuk mengetaui pentingnnya mempelajari perilaku organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pengertian perilaku organisasi
Ada beberapa pengertian mengenai perilaku organisasi yang juga dikemukakan beberapa ahli, antara lain sebagai berikut :
Menurut Thoha (2011), perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Menurut Hanggraeni (2011), perilaku organisasi adalah sebuah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan kefektifan suatu organisasi..
Menurut Robbins (2008), perilaku organisasi adalah bidang ilmu yang menyelidiki dampak dari pengaruh individu, kelompok dan struktur dalam organisasi terhadap perilaku orang-orang yang terlibat didalamnya bertujuan untuk menyapulikasikan pengetahuan tersebut dalam meningkatkan efektivitas organisasi.
George & Jones (2002) menyatakan perilaku organisasi adalah sebagai suatu studi tentang berbagai faktor yang mempengaruhi tindakan (act) individu dan kelompok dalam organisasi serta bagaimana organisasi mengelola lingkungannya.
Menurut Larry L.Cummings (miftha thoha, 2007:8) perilaku organisasi adalah Suatu cara berpikir, suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan
Pengertian perilaku organisasi menurut Joe Kelly, guru besar manajemen pada Sir George Williams University (dalam Miftah Thoha, 2003:173) mengemukakan bahwa : Perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu sitem studi dari sifat organisasi seperti misalnya: bagimana organisasi dimulai, tumbuh, dan berkembang, dan bagaimana pengaruhnya terhadap anggota-anggota selain individu, kelompok-kelompok pemilih, organisasi-organisasi lainnya, dan institusi-insitusi yang lebih besar.
Dari beberapa pengertian yang diatas, perilaku organisasi dapat di artikan sebagai kajian ilmu tentang individu-individu untuk mendapatkan informasi mengenai kebiasaan, tingkah laku, cara kerja dan berbagai dinamika dampak keterlibatan individu didalam suatu organisasi. Perilaku organisasi merupakan komunikasi antar individu dengan individu itu sendiri, individu dengan individu lain, individu dengan kelompok atau organisasi, serta individu dengan lingkungan. Sehingga kegiatan organisasi sangat erat hubungannya dengan individu, oleh sebab itu kesuksesan suatu organisasi ditunjang dari pengelolaan sumber daya manusia didalamnya.
Dalam hal ini perlu diketahui beberapa faktor untuk memahami perilaku organisasi antara lain sebagai berikut :
Keanekaragaman kebutuhan.
Konsumen yang memiliki selera dan harapan akan produk yang akan digunakan. Sehingga organisasi membutuhkan individu-individu kreatif untuk memahami keadaan pasar dan memunculkan ide cemerlang, serta menciptakam produk yang inovatif dan dapat diterima pasar.
Perkembangan zaman
Pada saat ini perkembangan zaman menggiring manusia pada perubahan. Manusia cenderung menggunakan barang-barang yang serba digital, serta yang paling menonjol adalah manusia pada zaman sekarang tidak lepas dari interaksi-interaksi melalui teknologi. Perusahaan harus ikut dalam alur perubahan tersebut Jika tidak, maka organisasi atau perusahaan akan teringggal di pusaran persaingan.
Sekarang ini semua serba instan, mudah dan praktis, dan murah, yang tentunya tidak akan mudah diraih hanya dengan mengandalkan manusia dengan teknik tradisionalnya. Tentu di butuhkan mesin untuk menghasilkannya, untuk itu organisasi memerlukan individu yang ahli dalam menjalankan, memelihara serta memperbaiki mesin tersebut.
Pengorganisasian
Pemimpin terkadang kewalahan dalam menempatkan individu-individu pada posis kerja secara komprehensif antara pengalaman dan latar belakang pendidikan yang terkadang bertolak belakang. Pengeorganisasian diperlukan, karena banyak individu yang ahli dalam bidangnya namun tidak sesuai denhgan latar belakang pendidikan, atau ada yang latar belakang pendidikannya sesuai dengan posisi kerja namun masih minim atau bahkan belum berpengalaman.
Ada beberapa pengertian mengenai perilaku organisasi yang juga dikemukakan beberapa ahli, antara lain sebagai berikut :
Menurut Thoha (2011), perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Menurut Hanggraeni (2011), perilaku organisasi adalah sebuah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan kefektifan suatu organisasi..
Menurut Robbins (2008), perilaku organisasi adalah bidang ilmu yang menyelidiki dampak dari pengaruh individu, kelompok dan struktur dalam organisasi terhadap perilaku orang-orang yang terlibat didalamnya bertujuan untuk menyapulikasikan pengetahuan tersebut dalam meningkatkan efektivitas organisasi.
George & Jones (2002) menyatakan perilaku organisasi adalah sebagai suatu studi tentang berbagai faktor yang mempengaruhi tindakan (act) individu dan kelompok dalam organisasi serta bagaimana organisasi mengelola lingkungannya.
Menurut Larry L.Cummings (miftha thoha, 2007:8) perilaku organisasi adalah Suatu cara berpikir, suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan
Pengertian perilaku organisasi menurut Joe Kelly, guru besar manajemen pada Sir George Williams University (dalam Miftah Thoha, 2003:173) mengemukakan bahwa : Perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu sitem studi dari sifat organisasi seperti misalnya: bagimana organisasi dimulai, tumbuh, dan berkembang, dan bagaimana pengaruhnya terhadap anggota-anggota selain individu, kelompok-kelompok pemilih, organisasi-organisasi lainnya, dan institusi-insitusi yang lebih besar.
Dari beberapa pengertian yang diatas, perilaku organisasi dapat di artikan sebagai kajian ilmu tentang individu-individu untuk mendapatkan informasi mengenai kebiasaan, tingkah laku, cara kerja dan berbagai dinamika dampak keterlibatan individu didalam suatu organisasi. Perilaku organisasi merupakan komunikasi antar individu dengan individu itu sendiri, individu dengan individu lain, individu dengan kelompok atau organisasi, serta individu dengan lingkungan. Sehingga kegiatan organisasi sangat erat hubungannya dengan individu, oleh sebab itu kesuksesan suatu organisasi ditunjang dari pengelolaan sumber daya manusia didalamnya.
Dalam hal ini perlu diketahui beberapa faktor untuk memahami perilaku organisasi antara lain sebagai berikut :
Keanekaragaman kebutuhan.
Konsumen yang memiliki selera dan harapan akan produk yang akan digunakan. Sehingga organisasi membutuhkan individu-individu kreatif untuk memahami keadaan pasar dan memunculkan ide cemerlang, serta menciptakam produk yang inovatif dan dapat diterima pasar.
Perkembangan zaman
Pada saat ini perkembangan zaman menggiring manusia pada perubahan. Manusia cenderung menggunakan barang-barang yang serba digital, serta yang paling menonjol adalah manusia pada zaman sekarang tidak lepas dari interaksi-interaksi melalui teknologi. Perusahaan harus ikut dalam alur perubahan tersebut Jika tidak, maka organisasi atau perusahaan akan teringggal di pusaran persaingan.
Sekarang ini semua serba instan, mudah dan praktis, dan murah, yang tentunya tidak akan mudah diraih hanya dengan mengandalkan manusia dengan teknik tradisionalnya. Tentu di butuhkan mesin untuk menghasilkannya, untuk itu organisasi memerlukan individu yang ahli dalam menjalankan, memelihara serta memperbaiki mesin tersebut.
Pengorganisasian
Pemimpin terkadang kewalahan dalam menempatkan individu-individu pada posis kerja secara komprehensif antara pengalaman dan latar belakang pendidikan yang terkadang bertolak belakang. Pengeorganisasian diperlukan, karena banyak individu yang ahli dalam bidangnya namun tidak sesuai denhgan latar belakang pendidikan, atau ada yang latar belakang pendidikannya sesuai dengan posisi kerja namun masih minim atau bahkan belum berpengalaman.
Kesetiaan
Kesetiaan adalah hal yang harus ditanamkan kepada individu dalam suatu organnisasi. Karena banyak karyawan yang sulit bertahan disuatu tempat kerja atau organisasi meskipun berada di posisi kerja yang baik. Sehingga banyak dari mereka yang mencari peruntungan di perusahaan atau organisasi lain, yang mungkin menawarkan janji-janji berupa gajii tinggi atau fasilitas memadai.
Selain faktor untuk memahami perilaku organisasi itu sendiri, perlu juga diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku organisasi menurut subekhi & jauhar (2013:24), antara lain sebagai berikut:
Peningkatan kepuasan kerja
Peningkatan kepuasan kerja mempengaruhi individu dalam suatu organisasi. Kepuasan kerja suatu individu dipengaruhi oleh hak-hak yang mereka dapatkan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Pengurangan kealpaan
Tindakan tidak masuk kerja yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi atau perusahaan berpengaruh negative terhadap efektifitas dan efisiensi kerja suatu organisasi.
Penurunan turn over
Turn over yang dimaksud disini adalah pengunnduran diri para pekerja atau amggota dalam suatu organisasi atau perusahaan, yang tentunya berpengaruh terhadap perilaku organisasi/perusahaan tersebut.
Peningkatan produktifitas
Suatu organisasi dinyatakan produktif jika mampu mencapai tujuannya dengan baik dan sesuai dengan target yang telah dilaksanakan. Baik target waktu, biaya dan hasil. Produktifitas dalam suatu organisasi dapat mempengaruhi perilaku organisasi dimana produktififtas itu berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas kinerja suatu organisasi atau perusahaan.
Kesetiaan adalah hal yang harus ditanamkan kepada individu dalam suatu organnisasi. Karena banyak karyawan yang sulit bertahan disuatu tempat kerja atau organisasi meskipun berada di posisi kerja yang baik. Sehingga banyak dari mereka yang mencari peruntungan di perusahaan atau organisasi lain, yang mungkin menawarkan janji-janji berupa gajii tinggi atau fasilitas memadai.
Selain faktor untuk memahami perilaku organisasi itu sendiri, perlu juga diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku organisasi menurut subekhi & jauhar (2013:24), antara lain sebagai berikut:
Peningkatan kepuasan kerja
Peningkatan kepuasan kerja mempengaruhi individu dalam suatu organisasi. Kepuasan kerja suatu individu dipengaruhi oleh hak-hak yang mereka dapatkan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Pengurangan kealpaan
Tindakan tidak masuk kerja yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi atau perusahaan berpengaruh negative terhadap efektifitas dan efisiensi kerja suatu organisasi.
Penurunan turn over
Turn over yang dimaksud disini adalah pengunnduran diri para pekerja atau amggota dalam suatu organisasi atau perusahaan, yang tentunya berpengaruh terhadap perilaku organisasi/perusahaan tersebut.
Peningkatan produktifitas
Suatu organisasi dinyatakan produktif jika mampu mencapai tujuannya dengan baik dan sesuai dengan target yang telah dilaksanakan. Baik target waktu, biaya dan hasil. Produktifitas dalam suatu organisasi dapat mempengaruhi perilaku organisasi dimana produktififtas itu berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas kinerja suatu organisasi atau perusahaan.
Kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku organisasi
Menurut Robbins (2003:3) bahwa perilaku organisasi dalam perkembangannya didukung dari sejumlah bidang studi, diantaranya psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan ilmu poitik. Setiap bidang studi memberi kontribusi statemen dan gagasan berdasarkan disiplin ilmu masinng-masing yang kemudian dipadukan dalam satu ruang lingkup bersama, yang kemudian disebut perilaku organisasi.
Berikut penjelasan terkait kontribusi kelima bidang studi tersebut:
Psikologi
Ilmu yang memaanfaatkan diri untuk membahas kepribadian/personal dari diri seseorang menyangkut karakter, perawakan tubuh, penampilan, perbuatan, telah membantu kita dalam memahami alasan alasan individu, untuk bertahan dalam sebuuah organisasi, maupun alasan keluar dari organisasi, juga membantu pimpinan dalam melakukan tugas-tugas. Ilmu psikologi memberikan sumbangan terhadap perilaku keorganisasian terutama dalam hal pemahaman tentang perilaku individu dalam organisasi. Psikologi terutama psikologi organisasi mencoba untuk memahami, meramalkan dan mengendalikan perilaku seseorang dalam organisasi.
Sosiologi
Sosiologi membahas interaksi dan keterlibatan individu didalam lingkungan social. Dalam hal ini perilaku organisasi mendapat masukan mengenai komunikasi, kelompok kerja, kerja sama tim, konflik dan negoisasi.
Perilaku organisassi terbentuk untuk mengetahui dampak yang terjadi akibat interaksi individu dengan individu lain dalam lingkungan organisasi, baik sesama individu dalam kelompok ataupun sesame individu antar kelompok.
Psikologi social
Di dalam psikologi social lebih menitikberatkan pada penempatan diri seseorang. Dalam interaksinya dengan individu lain untuk mengutamakan kepentingan bersama dengan memberi perubahan, mempercepat pencapaian tujuan organisasi dengan memahami perubahan. Memiliki tambahan penjelasan mengenai perubahan perilaku, komunikasi kelompok, proses pembelajaran.
Antropologi
Pakar-pakar antropologi beramai-ramai memberikan pendapatnya untuk mengajak pembacanya untuk mengetahui aturan, nilai, kebiasaan manusia dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh budaya dan adat istiadat yang mereka anut sendiri. Pendapat-pendapat tersebut, membuat perilaku organisasi sebagai cabang ilmu, dipelajari oleh kaum akademisi maupun oleh organisasi untuk membahas dan menerapkan budaya organisasi, pengetahuan lingkungan organisasi, pengetahuan lintas budaya.
Ilmu politik
Cabang ilmu politik bias dipahami sebagai ilmu yang membahas praktik politik tentang bagaimana kekuatan dan kekuasaan serta pengaruh (figure, kekayaan) mampu menggerakkan individu dan lingkungan untuk terlibat pada kepentingan bersama. Ilmu politik juga bias dipahami sebagai cara-cara manusia untuk membuat perilaku organsasi mengadopsi berbagai pengetahuan untuk diterapkan dalam berbagai topik ulasan, seperti kepemimpinan, kekuasaan dan politik, koalisi.
Menurut Robbins (2003:3) bahwa perilaku organisasi dalam perkembangannya didukung dari sejumlah bidang studi, diantaranya psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan ilmu poitik. Setiap bidang studi memberi kontribusi statemen dan gagasan berdasarkan disiplin ilmu masinng-masing yang kemudian dipadukan dalam satu ruang lingkup bersama, yang kemudian disebut perilaku organisasi.
Berikut penjelasan terkait kontribusi kelima bidang studi tersebut:
Psikologi
Ilmu yang memaanfaatkan diri untuk membahas kepribadian/personal dari diri seseorang menyangkut karakter, perawakan tubuh, penampilan, perbuatan, telah membantu kita dalam memahami alasan alasan individu, untuk bertahan dalam sebuuah organisasi, maupun alasan keluar dari organisasi, juga membantu pimpinan dalam melakukan tugas-tugas. Ilmu psikologi memberikan sumbangan terhadap perilaku keorganisasian terutama dalam hal pemahaman tentang perilaku individu dalam organisasi. Psikologi terutama psikologi organisasi mencoba untuk memahami, meramalkan dan mengendalikan perilaku seseorang dalam organisasi.
Sosiologi
Sosiologi membahas interaksi dan keterlibatan individu didalam lingkungan social. Dalam hal ini perilaku organisasi mendapat masukan mengenai komunikasi, kelompok kerja, kerja sama tim, konflik dan negoisasi.
Perilaku organisassi terbentuk untuk mengetahui dampak yang terjadi akibat interaksi individu dengan individu lain dalam lingkungan organisasi, baik sesama individu dalam kelompok ataupun sesame individu antar kelompok.
Psikologi social
Di dalam psikologi social lebih menitikberatkan pada penempatan diri seseorang. Dalam interaksinya dengan individu lain untuk mengutamakan kepentingan bersama dengan memberi perubahan, mempercepat pencapaian tujuan organisasi dengan memahami perubahan. Memiliki tambahan penjelasan mengenai perubahan perilaku, komunikasi kelompok, proses pembelajaran.
Antropologi
Pakar-pakar antropologi beramai-ramai memberikan pendapatnya untuk mengajak pembacanya untuk mengetahui aturan, nilai, kebiasaan manusia dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh budaya dan adat istiadat yang mereka anut sendiri. Pendapat-pendapat tersebut, membuat perilaku organisasi sebagai cabang ilmu, dipelajari oleh kaum akademisi maupun oleh organisasi untuk membahas dan menerapkan budaya organisasi, pengetahuan lingkungan organisasi, pengetahuan lintas budaya.
Ilmu politik
Cabang ilmu politik bias dipahami sebagai ilmu yang membahas praktik politik tentang bagaimana kekuatan dan kekuasaan serta pengaruh (figure, kekayaan) mampu menggerakkan individu dan lingkungan untuk terlibat pada kepentingan bersama. Ilmu politik juga bias dipahami sebagai cara-cara manusia untuk membuat perilaku organsasi mengadopsi berbagai pengetahuan untuk diterapkan dalam berbagai topik ulasan, seperti kepemimpinan, kekuasaan dan politik, koalisi.
Ruang lingkup perilaku organisasi
McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa dalam mempelajari perilaku organisasi perhatian dipusatkan pada tiga karakteristik yaitu :
Perilaku
Karakteristik pertama dalam mempelajari perilaku organisasi adalah perilaku. Fokus dari perilaku keorganisasian adalah perilaku individu dalam organisasi. Untuk dapat memahami perilaku keorganisasian maka harus mampu memahami perilaku berbagai individu dalam organisasi.
Tujuan pertama dari mempelajari perilaku keorganisasian adalah untuk dapat memahami dan menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi. Dengan demikian kita dapat mengembangkan cara berpikir tentang kejadian-kejadian didalam lingkungan organisasi.
Memahami perilaku yang terjadi didalam organisasi saja belum cukup, karena harus meramalkan kejadian-kejadian tersebut. Setelah memahami perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi, maka tujuan kedua mempelajari perilaku organisasi adalah, kita harus mampu untuk meramalkan dan menjelaskan kejadiankejadian yang terjadi dalam organisasi.
Jika kita menjumpai pola kejadian yang berulang-ulang dalam organisasi, kita tentu ingin mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor kelemahan yang menyebabkan faktor tertentu terjadi. Hal ini penting karena dengan demikian kita akan dapat meramalkan apa yang akan terjadi dikemudian hari jika kondisi yang sama muncul, sehingga membuat lingkungan kita menjadi lebih stabil.
Selanjutnya tujuan ketiga yang paling penting dalam mempelajari perilaku organisasi adalah mengendalikan perilaku-perilaku dalam organisasi. Jika manajer/pimpinan organisasi dapat memahami dan menjelaskan secara seksama perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi, maka dia akan dapat menciptakan situasi yang menghasilkan perilaku-perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilakuperilaku yang tidak diinginkan. Kemampuan kita untuk mengendalikan moral dan perilaku dalam organisasi menjadi isu penting sekarang ini.
Struktur
Karakteristik yang kedua dalam mempelajari perilaku keorganisasian adalah struktur dari organisasi dan kelompok. Struktur berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam organisasi, bagaimana pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi dirancang, bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu diatur dalam organisasi. Struktur organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku organisasi atau orang-orang dalam organisasi serta efektivitas dari organisasi tersebut.
Proses
Karakteristik yang ketiga dari perilaku keorganisasian adalah proses organisasi. Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi. Proses organisasi antara lain meliputi komunikasi, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah satu pertimbangan utama dalam merancang struktur organisasi yang efektif adalah agar berbagai proses tersebut dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.
McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa dalam mempelajari perilaku organisasi perhatian dipusatkan pada tiga karakteristik yaitu :
Perilaku
Karakteristik pertama dalam mempelajari perilaku organisasi adalah perilaku. Fokus dari perilaku keorganisasian adalah perilaku individu dalam organisasi. Untuk dapat memahami perilaku keorganisasian maka harus mampu memahami perilaku berbagai individu dalam organisasi.
Tujuan pertama dari mempelajari perilaku keorganisasian adalah untuk dapat memahami dan menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi. Dengan demikian kita dapat mengembangkan cara berpikir tentang kejadian-kejadian didalam lingkungan organisasi.
Memahami perilaku yang terjadi didalam organisasi saja belum cukup, karena harus meramalkan kejadian-kejadian tersebut. Setelah memahami perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi, maka tujuan kedua mempelajari perilaku organisasi adalah, kita harus mampu untuk meramalkan dan menjelaskan kejadiankejadian yang terjadi dalam organisasi.
Jika kita menjumpai pola kejadian yang berulang-ulang dalam organisasi, kita tentu ingin mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor kelemahan yang menyebabkan faktor tertentu terjadi. Hal ini penting karena dengan demikian kita akan dapat meramalkan apa yang akan terjadi dikemudian hari jika kondisi yang sama muncul, sehingga membuat lingkungan kita menjadi lebih stabil.
Selanjutnya tujuan ketiga yang paling penting dalam mempelajari perilaku organisasi adalah mengendalikan perilaku-perilaku dalam organisasi. Jika manajer/pimpinan organisasi dapat memahami dan menjelaskan secara seksama perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi, maka dia akan dapat menciptakan situasi yang menghasilkan perilaku-perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilakuperilaku yang tidak diinginkan. Kemampuan kita untuk mengendalikan moral dan perilaku dalam organisasi menjadi isu penting sekarang ini.
Struktur
Karakteristik yang kedua dalam mempelajari perilaku keorganisasian adalah struktur dari organisasi dan kelompok. Struktur berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam organisasi, bagaimana pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi dirancang, bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu diatur dalam organisasi. Struktur organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku organisasi atau orang-orang dalam organisasi serta efektivitas dari organisasi tersebut.
Proses
Karakteristik yang ketiga dari perilaku keorganisasian adalah proses organisasi. Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi. Proses organisasi antara lain meliputi komunikasi, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah satu pertimbangan utama dalam merancang struktur organisasi yang efektif adalah agar berbagai proses tersebut dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.
Prinsip-prinsip perilaku organsasi
Perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu system studi dari sifat organisasi, misalnya seperti, bagaimana organisasi itu dimullai, tumbuh, dan berkembang serta bagaimana pengaruhnya terhadap onggota-anggota organisasi selain individu-individu, kelompok-kelompok pemilih, organisasi-organisasi lain, serta intitusi-institusi yang lebih besar.
Salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia, ialah dengan menganalisis prinsip-prinsip dasar yang merupakan salah satu bagian dari padanya. Dengan mengetahui prinsip dasar dari manusia atau individu, organisasi akan lebih mudah dalam mengetur baik dalam hal penempatan posisi kerja maupun dalam hal lainnya.
Menurut miftah thoha (2007 :36) mengemukakan prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi, antara lain sebagai berikut :
Manusia berbeda perilaku
Terbatasnya kemampuan ini yang membuat orang bertingkah laku yang berbeda. Banyak yang diinginkan manusia tetapi jawaban manusia untuk mewujudkan keinginannya terbatas, sehingga menyebabkan semua keinginannya itu tidak tercapai.banyak anggapan tentang perbedaan kemampuan tersebut, yakni ada yang ber angggapan bahwa perbedaan kemampuan disebabkan sejak lahir manusia ditakdirkan berbeda kemampuan. Ada juga yang beranggapan bukan disebabkan sejak lahir, melainkan karena perbedaannya menyerap informasi dari suatu gejala. Ada pula yang beranggapan bahwa kecerdasan seseorang itu berasal dari pembawaan sejak lahir, ada juga yang beranggapan karena didikan dan pengalaman.
Kebutuhan
Kebutuhab seorang individu berbeda dengan kebutuhan individu lain. Seorang karyawan yang didorong mendapatkan tambahan gaji agar dapat hidup satu bulan tentu berbeda dengan seorang yang didorong mendapatkan oleh keinginan memperoleh kedudukan agar mendapat hargga diri di dalam masyarakat.
Membuat pilihan untuk bertindak
Teori expentancy berdasarkan atas proporsi yang sederhana yakni bahwa seseorang memilih berperilaku sedemikian karena ia yakin dapat mengarahkan untuk mendapatkan hasil tertentu. Teori expentacy ini berdasarkan suatu anggapan yang menunnjukkan bagaimana menganalisa dan meramalkan rangkaian tindakan apakah yang akan diikuti oleh seorang manakala ia mempunyai kesempatan untuk membuat pilihan mengenai perilakunya.
Pengalaman
Memahami lingkungfan adalah suatu proses yang aktif dimana seseorang mencoba unntuk membuat lingkungannya mempunyai arti baginya. Proses ini melibatkan inndividu mengakui secara selektif aspek-aspk yang berbeda dari lingkungann-lingkungan, menilai apa yang dilihatnya dalam hubungannya dengan masa lalu, dan mengevaluasi apa yang dialaminya itu dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilainya.
Reaksi senang atau tidak senang
Perasaan senang atau tidak senang ini akan menjadikan seseorang berbuat yang berbeda dengan orang lain dalam rangka menanggapi suatu hal. Seseorang bias puas mendapatkan gaji tertentu karena bekerja disuatu tempat tertentu, dan orang lain bisa saja tidak puas meskipun di tempat yang sama disebabkan karena perbedaan reaksi, baik karena disebabkan perbedaan pengharapan atauypun sebab lainnya.
Sikap dan perilaku seseorang
Organisasi biasanya bias saja mempengaruhi perilaku seseorang dengan cara mengubah satu atau lebih faktor-faktor penentu dari perilaku individu. Tetapi perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor,. Ada kalanya seseorang dipengaruhi oleh kemampuan baik kemampuan sendiri atau kemampuan orang disekitar, ada pula karena dipengaruhi oleh kebutuhan, dan ada pula yang dipengaruhi oleh pengharapan serta lingkungannya. Oleh karena banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku manusia maka sering kali suatu organisasi akan menghadapi kesulitan dalam menciptakan suatu keadaan untuk memimpin kea rah tercapainya efektifitas pelaksanaan kerja.
Perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu system studi dari sifat organisasi, misalnya seperti, bagaimana organisasi itu dimullai, tumbuh, dan berkembang serta bagaimana pengaruhnya terhadap onggota-anggota organisasi selain individu-individu, kelompok-kelompok pemilih, organisasi-organisasi lain, serta intitusi-institusi yang lebih besar.
Salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia, ialah dengan menganalisis prinsip-prinsip dasar yang merupakan salah satu bagian dari padanya. Dengan mengetahui prinsip dasar dari manusia atau individu, organisasi akan lebih mudah dalam mengetur baik dalam hal penempatan posisi kerja maupun dalam hal lainnya.
Menurut miftah thoha (2007 :36) mengemukakan prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi, antara lain sebagai berikut :
Manusia berbeda perilaku
Terbatasnya kemampuan ini yang membuat orang bertingkah laku yang berbeda. Banyak yang diinginkan manusia tetapi jawaban manusia untuk mewujudkan keinginannya terbatas, sehingga menyebabkan semua keinginannya itu tidak tercapai.banyak anggapan tentang perbedaan kemampuan tersebut, yakni ada yang ber angggapan bahwa perbedaan kemampuan disebabkan sejak lahir manusia ditakdirkan berbeda kemampuan. Ada juga yang beranggapan bukan disebabkan sejak lahir, melainkan karena perbedaannya menyerap informasi dari suatu gejala. Ada pula yang beranggapan bahwa kecerdasan seseorang itu berasal dari pembawaan sejak lahir, ada juga yang beranggapan karena didikan dan pengalaman.
Kebutuhan
Kebutuhab seorang individu berbeda dengan kebutuhan individu lain. Seorang karyawan yang didorong mendapatkan tambahan gaji agar dapat hidup satu bulan tentu berbeda dengan seorang yang didorong mendapatkan oleh keinginan memperoleh kedudukan agar mendapat hargga diri di dalam masyarakat.
Membuat pilihan untuk bertindak
Teori expentancy berdasarkan atas proporsi yang sederhana yakni bahwa seseorang memilih berperilaku sedemikian karena ia yakin dapat mengarahkan untuk mendapatkan hasil tertentu. Teori expentacy ini berdasarkan suatu anggapan yang menunnjukkan bagaimana menganalisa dan meramalkan rangkaian tindakan apakah yang akan diikuti oleh seorang manakala ia mempunyai kesempatan untuk membuat pilihan mengenai perilakunya.
Pengalaman
Memahami lingkungfan adalah suatu proses yang aktif dimana seseorang mencoba unntuk membuat lingkungannya mempunyai arti baginya. Proses ini melibatkan inndividu mengakui secara selektif aspek-aspk yang berbeda dari lingkungann-lingkungan, menilai apa yang dilihatnya dalam hubungannya dengan masa lalu, dan mengevaluasi apa yang dialaminya itu dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilainya.
Reaksi senang atau tidak senang
Perasaan senang atau tidak senang ini akan menjadikan seseorang berbuat yang berbeda dengan orang lain dalam rangka menanggapi suatu hal. Seseorang bias puas mendapatkan gaji tertentu karena bekerja disuatu tempat tertentu, dan orang lain bisa saja tidak puas meskipun di tempat yang sama disebabkan karena perbedaan reaksi, baik karena disebabkan perbedaan pengharapan atauypun sebab lainnya.
Sikap dan perilaku seseorang
Organisasi biasanya bias saja mempengaruhi perilaku seseorang dengan cara mengubah satu atau lebih faktor-faktor penentu dari perilaku individu. Tetapi perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor,. Ada kalanya seseorang dipengaruhi oleh kemampuan baik kemampuan sendiri atau kemampuan orang disekitar, ada pula karena dipengaruhi oleh kebutuhan, dan ada pula yang dipengaruhi oleh pengharapan serta lingkungannya. Oleh karena banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku manusia maka sering kali suatu organisasi akan menghadapi kesulitan dalam menciptakan suatu keadaan untuk memimpin kea rah tercapainya efektifitas pelaksanaan kerja.
Pentingnya mengetahui perilaku organisasi
Perilaku organisasi bukan hanya sebatas mempelajari mengenai individu-individu di dalam suatu organisasi. Tetapi lebih dari itu, perilaku organisasi dapat dijadikan sebagai bagian dan strategi organisasi, yaitu bagaimana organissasi mampu memberdayakan individu untuk berperan aktif supaya tujuan organisasi dan pihak-pihak lain yang berkepentingan mencapai tujuannya.
Organisasi dijalankan untuk mencapai tujuan. Di dalam suatu organisasi berkumpul orang orang yang beberapa alasasn dikatakan berbeda. Setiap orang pun memilikki tugas dan tanggunng jawab masing-masing. Selain itu organisasi harus sebisa mungkin bersinergi dengan organisasi dan menyelaraskan diri kepada para pemangku kepentingan. Untuk itu organisasi membutuhkan sumber daya manusia untuk bias bersinergi dengan organisasi dan menjalankan kegiatann organisasi, SDM tersebut akan mengisi posisi dan jabatan kerja didalam organisasi. Karena posisi dan jabatan kerja berkaitan dengan tanggung jawab maka sudah seharusnya organisasi serius betul untuk memilih dan menetapkan orang-orang tepat yang akan terlibat dalam organisasi tersebut. Dengan kata lain mempelajari perilaku organisasi sangat penting untuk pencapaian tujuan serta kepentingan organisasi.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, organisasi adalah bentuk lembaga yang dominan bagi masyarakat modern kita, (Reksohadiprodjo dan Handoko, 2000). Organisasi merupakan bagian fundamental keberadaan kita yang meliputi dan meresap seluruh aspek kehidupan sekarang ini. Memang benar bahwa kita semua mempunyai gagasan umum tentang bagaimana organisasi berfungsi, tetapi hanya dengan mempelajarinya kita dapat memperoleh perspektif atau pandangan yang diperlukan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman kita mengenai cara-cara organisasi beroperasi.
Cormin dan Edelfelt dalam Resksohardjo dan Handoko (2000) menyatakan setiap orang diantara kita mempunyai berbagai gagasan tentang bagaimana organisasi beroperasi berdasarkan pada “pengetahuan jalanan” dari pengalaman pribadi.
Perilaku organisasi bukan hanya sebatas mempelajari mengenai individu-individu di dalam suatu organisasi. Tetapi lebih dari itu, perilaku organisasi dapat dijadikan sebagai bagian dan strategi organisasi, yaitu bagaimana organissasi mampu memberdayakan individu untuk berperan aktif supaya tujuan organisasi dan pihak-pihak lain yang berkepentingan mencapai tujuannya.
Organisasi dijalankan untuk mencapai tujuan. Di dalam suatu organisasi berkumpul orang orang yang beberapa alasasn dikatakan berbeda. Setiap orang pun memilikki tugas dan tanggunng jawab masing-masing. Selain itu organisasi harus sebisa mungkin bersinergi dengan organisasi dan menyelaraskan diri kepada para pemangku kepentingan. Untuk itu organisasi membutuhkan sumber daya manusia untuk bias bersinergi dengan organisasi dan menjalankan kegiatann organisasi, SDM tersebut akan mengisi posisi dan jabatan kerja didalam organisasi. Karena posisi dan jabatan kerja berkaitan dengan tanggung jawab maka sudah seharusnya organisasi serius betul untuk memilih dan menetapkan orang-orang tepat yang akan terlibat dalam organisasi tersebut. Dengan kata lain mempelajari perilaku organisasi sangat penting untuk pencapaian tujuan serta kepentingan organisasi.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, organisasi adalah bentuk lembaga yang dominan bagi masyarakat modern kita, (Reksohadiprodjo dan Handoko, 2000). Organisasi merupakan bagian fundamental keberadaan kita yang meliputi dan meresap seluruh aspek kehidupan sekarang ini. Memang benar bahwa kita semua mempunyai gagasan umum tentang bagaimana organisasi berfungsi, tetapi hanya dengan mempelajarinya kita dapat memperoleh perspektif atau pandangan yang diperlukan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman kita mengenai cara-cara organisasi beroperasi.
Cormin dan Edelfelt dalam Resksohardjo dan Handoko (2000) menyatakan setiap orang diantara kita mempunyai berbagai gagasan tentang bagaimana organisasi beroperasi berdasarkan pada “pengetahuan jalanan” dari pengalaman pribadi.
Atas dasar uraian tersebut, ada beberapa alasan untuk mempelajari organisasi secara formal :
Organisasi adalah suatu bagian dasar keeberadaan kita, yang mencakup seluruh aspek masyarakat sekarang. Kompleksitas kehidupan modern membuat kita semua tergantung pada berbagai organisasi. Tidak menjadi persoalan dari mana kita memandang organisasi, kita adalah objek dan subjek pengaruhnya. Ini berarti justifikasi usaha kita untuk mempelajari perilaku organisasi
Dengan mempelajari perilaku organisasi kita akan lebih baik mengembangkan pemahaman kita tentang bagaimana organisasi itu beroperasi dann banyak cara bagaimana organisasi dapat dirancang atau disusun. Pengetahuan tentang haal ini, tentu saja sangat diperlukan bila kita akan menghadapitantangan perancangan organisasi yang sedang berkembang.
Studi perilaku organisasi mempunyai nilai praktis yang sangat besar, baik untuk manajer masa sekarang maupun masa yang akan dating. Pengetahuan tentang bagaimana berorganisasi berfungsi meningkatkan kemampuan kita untuk mengantisipasi bberbagai jenis masalah yang mungkin akan kita akan hadapi dalam pekerjaan dan pada saat yang sama, akan memperbesar probabilitas keberhasilan kita dalam situasi-situasi tersebut. Bagi semua pembaca baik yang masih dalam tahap pendidikan, maupun yang berkecimpung dalam dunia bisnis, pemerintahan, atau pelayanan kessehatan, studi mengenai perilaku organisasi formal memberikan kesempatan penting, untuk mempelajari keterampilan-keterampilan tertentu yang akan terbukti sebagai suplemen vital pada pengalaman yang akan diperoleh dari praktik.
Organisasi adalah suatu bagian dasar keeberadaan kita, yang mencakup seluruh aspek masyarakat sekarang. Kompleksitas kehidupan modern membuat kita semua tergantung pada berbagai organisasi. Tidak menjadi persoalan dari mana kita memandang organisasi, kita adalah objek dan subjek pengaruhnya. Ini berarti justifikasi usaha kita untuk mempelajari perilaku organisasi
Dengan mempelajari perilaku organisasi kita akan lebih baik mengembangkan pemahaman kita tentang bagaimana organisasi itu beroperasi dann banyak cara bagaimana organisasi dapat dirancang atau disusun. Pengetahuan tentang haal ini, tentu saja sangat diperlukan bila kita akan menghadapitantangan perancangan organisasi yang sedang berkembang.
Studi perilaku organisasi mempunyai nilai praktis yang sangat besar, baik untuk manajer masa sekarang maupun masa yang akan dating. Pengetahuan tentang bagaimana berorganisasi berfungsi meningkatkan kemampuan kita untuk mengantisipasi bberbagai jenis masalah yang mungkin akan kita akan hadapi dalam pekerjaan dan pada saat yang sama, akan memperbesar probabilitas keberhasilan kita dalam situasi-situasi tersebut. Bagi semua pembaca baik yang masih dalam tahap pendidikan, maupun yang berkecimpung dalam dunia bisnis, pemerintahan, atau pelayanan kessehatan, studi mengenai perilaku organisasi formal memberikan kesempatan penting, untuk mempelajari keterampilan-keterampilan tertentu yang akan terbukti sebagai suplemen vital pada pengalaman yang akan diperoleh dari praktik.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian organisasi
Perilaku organisasi dapat di artikan sebagai kajian ilmu tentang individu-individu untuk mendapatkan informasi mengenai kebiasaan, tingkah laku, cara kerja dan berbagai dinamika dampak keterlibatan individu didalam suatu organisasi. Perilaku organisasi merupakan komunikasi antar individu dengan individu itu sendiri, individu dengan individu lain, individu dengan kelompok atau organisasi, serta individu dengan lingkungan.
Kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku organisasi
Perilaku organisasi dalam perkembangannya didukung dari sejumlah bidang studi, diantaranya psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan ilmu poitik. Setiap bidang studi memberi kontribusi statemen dan gagasan berdasarkan disiplin ilmu masinng-masing yang kemudian dipadukan dalam satu ruang lingkup bersama, yang kemudian disebut perilaku organisasi.
Ruang lingkup perilaku organisasi
McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa dalam mempelajari perilaku organisasi perhatian dipusatkan pada tiga karakteristik. Ketiga karakteristik yang dimaksud adalah perilaku, struktur dan proses.
Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi
Menurut miftah thoha (2007 :36) mengemukakan prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi, yaitu antara lain Manusia berbeda perilaku, kebutuhan, membuat pilihan untuk bertindak, pengalaman, reaksi senang atau tidak senang, Sikap dan perilaku seseorang
Pengertian organisasi
Perilaku organisasi dapat di artikan sebagai kajian ilmu tentang individu-individu untuk mendapatkan informasi mengenai kebiasaan, tingkah laku, cara kerja dan berbagai dinamika dampak keterlibatan individu didalam suatu organisasi. Perilaku organisasi merupakan komunikasi antar individu dengan individu itu sendiri, individu dengan individu lain, individu dengan kelompok atau organisasi, serta individu dengan lingkungan.
Kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku organisasi
Perilaku organisasi dalam perkembangannya didukung dari sejumlah bidang studi, diantaranya psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan ilmu poitik. Setiap bidang studi memberi kontribusi statemen dan gagasan berdasarkan disiplin ilmu masinng-masing yang kemudian dipadukan dalam satu ruang lingkup bersama, yang kemudian disebut perilaku organisasi.
Ruang lingkup perilaku organisasi
McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa dalam mempelajari perilaku organisasi perhatian dipusatkan pada tiga karakteristik. Ketiga karakteristik yang dimaksud adalah perilaku, struktur dan proses.
Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi
Menurut miftah thoha (2007 :36) mengemukakan prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi, yaitu antara lain Manusia berbeda perilaku, kebutuhan, membuat pilihan untuk bertindak, pengalaman, reaksi senang atau tidak senang, Sikap dan perilaku seseorang
Saran
Setelah terselesaikannya makalah ini kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu, yakni kepada rekan kelompok yang turut membantu proses penyelesaian makalah ini. Dengan ini kami berharap kepada pembaca untuk memberikan komentar ataupun saran terkait makalah kami, agar kedepannya pembuatan makalah oleh saya dan rekan, dapat lebih baik lagi.
Setelah terselesaikannya makalah ini kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu, yakni kepada rekan kelompok yang turut membantu proses penyelesaian makalah ini. Dengan ini kami berharap kepada pembaca untuk memberikan komentar ataupun saran terkait makalah kami, agar kedepannya pembuatan makalah oleh saya dan rekan, dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Duha Timotius.2014.perilaku organisasi.Yogyakarta : Deepublish.
Jurnal Politikom Indonesiana.Hanny Purnamasari, S.Os, M.Ap.2016.perilaku organisasi dalam pelayanan administrasi kependudukan.vol.1 no.1. e-ISSN : 2528-2069.
Jurnal Ilmiah Methonomi.Justilira.2017.pengaruh perilaku organisasi terhadap prestasi karyawan pada PT.Perkebunan Nusantara II (persero) Medan.vol.3 no.2.
Supratha Wayan Gede.dkk.2017.pengantar perilaku organisasi.Denpasar Timur : CV.Setia bakti.
Utaminingsih Alifiulahtin,DR.2004.perilaku organisasi.Malang : UB Press.
Waworuntu Bob.2016.perilaku organisasi.Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Jurnal Politikom Indonesiana.Hanny Purnamasari, S.Os, M.Ap.2016.perilaku organisasi dalam pelayanan administrasi kependudukan.vol.1 no.1. e-ISSN : 2528-2069.
Jurnal Ilmiah Methonomi.Justilira.2017.pengaruh perilaku organisasi terhadap prestasi karyawan pada PT.Perkebunan Nusantara II (persero) Medan.vol.3 no.2.
Supratha Wayan Gede.dkk.2017.pengantar perilaku organisasi.Denpasar Timur : CV.Setia bakti.
Utaminingsih Alifiulahtin,DR.2004.perilaku organisasi.Malang : UB Press.
Waworuntu Bob.2016.perilaku organisasi.Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Komentar
Posting Komentar