Makalah Identitas Nasional

Makalah identitas nasional


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Identitas nasional merupakan manfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam suatu bangsa dan menjadi ciri khas bangsa tersebut sehingga dapat menjadi pembeda dengan bangsa lain. Istilah 'identitas' secara harfiah bisa kita pahami sebagai ciri, tanda atau jati diri. Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. 
Identitas adalah tanda pengenal. Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang identitas, yang diketahui oleh hampir semua orang. Pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Identitas Nasional dijadikan ciri dari suatu bangsa dan negara tersebut, sehingga identitas Nasional mencerminkan kepribadian suatu bangsa.
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.


RUMUSAN MASALAH
Konsep identitas nasional ?
Unsur dan proses pembentukan bangsa Indonesia ?
Strategi mempertahankan identitas nasional ?
Perilaku sebagai salah satu cerminan identitas nasional?
TUJUAN PEMBAHASAN 
Untuk mengetahui konsep identitas nasional
Untuk mengetahui unsur dan proses pembentukan bangsa Indonesia
Untuk mengetahui strategi mempertahankan identitas nasional 
Untuk mengetahui perilaku sebagai salah satu cerminan identitas nasional

BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP IDENTITAS NASIONAL
Kata identitas berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan nasional menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan baik fisik seperti budaya, agama, bahasa maupun non fisik seperti keinginan cita-cita dan tujuan. Identitas nasional lebih melekat dengan makna jati diri atau suatu ciri-ciri atau karakteristik, perasaan, atau keyakinan tentang kebangsaan yang tentunya membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lain. Identitas itu sangat penting karena sebagai pengenal, maka identitas juga dapat mempengaruhi sikap seseorang. Semakin banyak identitas yang dikenal maka semakin baik negara tersebut dikenal dan mudah dalam berkomunikasi dengan negara lainnya. Karena negara yang mempunyai identitas yang baik dan banyak semakin mudah negara lain untuk mengingat negara kita, Indonesia.
Sedangkan pengertian identitas nasional menurut para ahli adalah menurut Tilaar (2007) menyatakan identitas nasional berkaitan dengan pengertian bangsa. Menurutnya, bangsa adalah suatu keseluruhan alamiah dari seseorang karena daripadanyalah seorang individu memperoleh realitasnya. Artinya, seseorang tidak akan mempunyai arti bila terlepas dari masyarakatnya. Dengan kata lain, seseorang akan mempunyai arti bila ada dalam masyarakat. Dalam konteks hubungan antar bangsa, seseorang dapat dibedakan karena nasionalitasnya sebab bangsa menjadi penciri yang membedakan bangsa yang satu dengan bangsa lainnya.
Negara-bangsa sendiri merupakan konsep sosio-politik yang dinamis. Indonesia sebagai bangsa yang majemuk tentu saja memiliki kumpulan identitas yang majemuk pula baik dari etnisitas, bahasa, agama, ras, dan sebagainya. Oleh karena itu, identitas nasional yang disandang orang Indoensia sejatinya merupakan kumpulan dari identitas yang majemuk atau heterogen tersebut. 
Di sini kita bisa memahami bahwa sebagai warga negara, kita punya identitas yang banyak sekali. Tak hanya identitas diri, tapi juga identitas kesukuan, etnisitas, sampai identitas nasional. Identitas nasional, sekali lagi merupakan identitas ’tertinggi’ dalam konteks kehidupan bernegara. Identitas nasional merupakan konsep abstrak. Untuk memahami secara lebih kongrit.
Identitas nasional merupakan ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan membedakannya dengan bangsa yang lain. Ciri khas yang melekat pada suatu bangsa itulah yang dimaksud dengan identitas nasional. Proses pembentukan identitas nasional bukan sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang terus berkembang dan mengikuti perkembangan zaman. Dengan sifat identitas nasional yang relatif, mengharuskan setiap bangsa untuk selalu kritis terhadap identitas nasionalnya agar selalu paham akan makna jati dirinya. 
UNSUR DAN PROSES PEMBENTUKAN BANGSA INDONESIA
Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Ke-majemukn itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu sejarah, suku bangsa, agama, bahasa, budaya dan kasta. 
Sejarah, sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang gemilang pada masa kerajaan Majapahit dan sriwijaya. Pada dua kerajaan tersebut telah membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abat-abat berikutnya.
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis sehingga mereka dapat dikenali dari daerah mana asalnya. Etnis Tionghoa hanya berjumlah 2,8% dari populasi Indonesia, tetapi tidak kurang dari 300 dialek bahasa. Populasi penduduk Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 210 juta. Dari jumlah tersebut diperkirakan separuhnya beretnis Jawa. Sisanya terdiri dari etnis-etnis yang mendiami kepulauan diluar Jawa seperti suku Makasar-Bugis (3,68%), Batak (2,04%), Bali (1,88%), Aceh (1,4%) dan suku-suku lainnya. Mereka mendiami daerah-daerah tertentu, menyebar ke seluruh kepulauan Indonesia. Mayoritas dari mereka bermukim di perkotaan.
Agama, yaitu golongan sosial yang klasifikasinya berdasarkan agama atau aliran kepercayaan. Individu sejak lahir biasanya sudah berafiliasi ke salah satu agama. Pertama-tama atas arahan orang tua yang punya ’hak prerogatif’ menentukan apa agama anaknya. Seiring kedewasaan dan kematangan intelektual, individu mencari sendiri, menemukan atau memantapkan kembali agama yang diimaninya. 
Bahasa, yaitu golongan sosial yang didasarkan pada aspek simbolik yang secara arbiter dibentuk sebagai sarana interaksi. Individu mempelajari simbol-simbol yang membentuk bahasa sejak lahir. Kemajuemukan bahasa sangat berhubungan dengan kemajemukan budaya karena bahasa merupakan bagian dari budaya. 
Budaya, yaitu golongan sosial yang didasarkan pada pengetahuan manusia yang secara kolektif digunakan untuk menafsir lingkungannya sehingga menjadi pedoman untuk bertindak dan menghasilkan karya. Cakupan budaya sangat luas, kita bisa memahami sistem pengetahuan yang berada dalam pikiran manusia sebagai budaya, dan teknologi yang dihasilkannya juga sebagai budaya.
Kasta adalah pembagian social atas dasar agama. Dalam agama hindu para penganutnya dikelompokkan kedalam beberapa kasta.kasta yang tertinggi adalah kasta Brahmana (kelompok rohaniaan) dan kasta yang terendah adalah kasta Sudra (orang biasa atau masyarakat biasa).  Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan kasta yang lebih tingi dan begitu juga sebaliknya. Kelas menurut Weber ialah suatu kelompok orang-orang dalam situasi kelas yang sama, yaitu kesempatan untuk memperoleh barang-barang dan untuk dapat menentukan sendiri keadaan kehidupan ekstern dan nasib pribadi. Kekuasaan dan milik merupakan komponen-komponen terpenting: berkat kekuasaan, mka milik mengakibatkan monopolisasi dan kesempatan-kesempatan.[]
Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3 bagian sebagai berikut :
Identitas Fundamental, yaitu pancasila merupakan falsafah bangsa, Dasar Negara, dan Ideologi Negara
Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan tata perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.
Identitas Alamiah, yang meliputi Negara kepulauan (Archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, sertakepercayaan.
Menurut sumber lain disebutkan bahwa Satu jati diri dengan dua identitas:
Identitas Primordial
Orang dengan berbagai latar belakang etnik dan budaya: jawab, batak, dayak, bugis, bali, timo, maluku, dsb.
Orang dengan berbagai latar belakang agama: Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha, dan sebagainya.
Identitas Nasional
Suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan sebelumnya.
Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.[]
Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut :
Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia
Bendera Negara yaitu sang merah putih
Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Lambang Negara yaitu pancasila
Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika
Dasar filsafat Negara yaitu Pancasila
Konstitusi (hukum dasar) Negara yaitu UUD 1945
Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
Konsepsi wawasan nusantara
Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
STRATEGI MEMPERTAHANKAN IDENTITAS NASIONAL
Dalam arus globalisasi ada begitu banyak tantangan yang di hadapi oleh berbagai Negara, maka ada begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut. Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri bangsa. Untuk menghadapi hal ini perlu adanya strategi untuk mempertahankan identitas nasional yang merupakan jati diri bangsa, diantaranya dengan mengembangkan nasionalisme , pendidikan, budaya dan Bela Negara.
Mengembangkan Nasionalisme
Nasionalisme telah menjadi pemicu kebangkitan kembali dari budaya yang telah memberi identitas sebagai anggota dari suatu masyarakat bangsa-bangsa. Secara umum, nsionalisme dipahami sebagai kecintaan terhadap tanah air, termasuk segala aspek yang terdapat didalamnya. Dari pengertian tersebut ada beberapa sikap yang bisa mencerminkan sikap nasionalisme, yaitu :
Menggunakan barang-barang hasil bangsa sendiri
Menghargai perjuangan para pahlawan dalam mempeetahankan bangsa ini, bisa dilakukan dengan beberapa pernuatan misalnya nembaca, menonton, mengunjungi hal-hal yang berkaitan tentang sejarah bangsa ini lahir. Hal ini bertujuan untuk mebangkitkan jiwa nasionalisme yang sudah ada dari masing-masing individu.
Berprestasi dalam semua bidang misalkan di bidang olahraga, akademik, teknologi dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menambahkan rasa bangga dan sikap rela berkorban demi bangsa.

Pendidikan 
Pembinaan jati diri bangsa Indonesia dapat melalui jalur formal maupun informal. Melalui jalur formal jati diri bangsa Indonesia dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan nasional mepunyai peran yang sangat besar didalam pembentukan jatidiri bangsa Indonesia. Salah satu kenyataan bangsa Indonesia ialah memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dengan jumlah suku bangsa yang ratusan dengan budayanya masing-masing merupakan kekayaan yang sangat berharga didalam pembentukan bangsa Indonesia yang multikultural. Didalam upaya pembentukan dan keinginan untuk mengembangkan kekayaan nasional dari masing-masing budaya lokal. 
Hal ini sejalan dengan penuturan  Syamhalim dalam tulisannya yang ditampilkan di blog-nya bahwa salah satu upaya untuk mengembalikan dan mengembangkan identitas adalah melalui bidang pendidikan. Socrates menegaskan bahwa pendidkan merupakan proses pengembangan manusia kerarah kearifan (wisdom), pengetahuan (knowledge), dan etika (conduct). (Zaim. 2007). Ada dua fenomena mengapa pendidikan adalah yang pertama dan utama.
Pendidikan nasionalisme mempunyai peran yang besar didalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Salah satu kenyataan bangasa Indonesia adalah memiliki kekayaan budaya beraneka ragam dengan jumlah suku bangsa yang ratusan dengan budaya masing – masing merupakan kekayaan yang sangat berharga dalam dalam pembentukan bangsa Indonesia yang multicultural. Didalam upaya pembentukan dan mempertahankan jati diri bangsa, peran pendidikan sangat efektif untuk menimbulkan rasa memiliki dan keinginan untuk mengembangkan kekayan nasional dari masing – masing budaya lokal.
Pelestarian Budaya
Seseorang yang disebut berbudaya adalah seorang yang menguasai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai etis dan moral yang hidup di dalam kebudayaan tersebut. Budaya merupakan salah factor penentu jati diri bangsa. Pada pengertiannya, budaya adalah hasil karya cipta manusia yang dihasilkan dan telah dipakai sebagai bagian dari tata kehidupan sehari-hari. Untuk membangun kebudayaan bangsa, ada dua hal utama yang harus dilakukan:
Merevetilasasi kedaulatan politik, ekonomi dan budaya agar berada pada jalur yang benar sesuai dengan hakikat bangsa yang merdeka sehingga bangsa kita mampu mandiri dan bermartabat.
Mendorong political will penyelanggaraan Negara, baik eksekutif dan legislatif untuk membangun dan menjabarkan kembali nilai-nilai dan semangat kebangsaan di setiap hati nurani rakyat.
Dengan melestarikan budaya bangsa, dapat memperkokoh identitas nasional itu sendiri karena dalam setiap pelaksanaan nilai-nilai budaya yang dianutnya, sealin itu juga dengan adanya keeratan dari budaya yang ada dapat membawa nama bangsa Indonesia menjadi harum, dalam arti membawa budaya Indonesia ke mancanegara atau memperkenalkan budaya yang ada ke negara luar.
Bela Negara
Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi : setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Dari bunyi pasal tersebut menunjukkan bahwa bela Negara merupakan hak dan sekaliguskewajiban bagi setiap warga Negara, ini membuktikan bahwa bela Negara juga menjadi suatu aturan agar setiap warga Negara harus melakukan tindakan bela Negara demi ketahanan dan eksistensi sebuah Negara. Pada zaman penjajahan bela Negara diartikan dengan cara mengikuti diartikan dengan cara mengikuti wajib militeragar dapat memperthankan Negara Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu ketika bangsa bangsa Indonesia berhasil mengalahkan para penjajah dan merdeka, konsep bela Negara berubah dalam arti tidak terpaku lagi harus mengikuti wajib militer. Zaman sekarang ini, setiap orang dapat melakukan bela Negara dengan caranya masing-masing, menurut profesinya atau pekerjaannya. Dalam konsep bela Negara diinterpretasikan secara lebih luas lagi sehingga meliputi segala bidang dalam kehidupan bernegara. Dalam upaya pembelaan Negara ini, dilakukan secara terpadu dan didasarkan atas kecintaan terhadap tanah air dan bangsa. Misalnya, dalam bidang kesehatan seorang dokter menekuni profesinya dengan sungguh-sungguh sehingga dapat membuat ia menjadi dokter yang handal bukan hanya di Indonesia namun juga di luar negeri.
PERILAKU SEBAGAI SALAH SATU CERMINAN IDENTITAS NASIONAL
Museum mungkin tidak menarik bagi kalangan muda. Jalanjalan ke museum bukan sesuatu yang populer di kalangan anak muda karena akan dianggap kuno dan tidak mengikuti kemajuan zaman. Padahal melalui museum ini sebuah pembelajaran bisa diserap. Museum merupakan sarana untuk menghadirkan masa lalu ke masa sekarang. 
Generasi masa kini yang tidak sempat melihat semua hal-hal pada masa lalu bisa melihat sendiri gambaran tentang masa lalu. Apakah itu melalui naskah, barang seni, atau benda-benda lainnya, yang berkaitan dengan masa lalu. Itu makna utama museum, cerminan identitas suatu bangsa. Bangsa yang maju tentu dan harus belajar dari masa lalu. 
Sayangnya, tidak semua museum sudah memenuhi standar yang baik. Sebab perlu perombakan, apakah itu dari sisi isi maupun kualitas sumber daya manusia yang mengelola sebuah museum. “Museum itu penting karena ada kekayaan seni dan budaya di dalamnya, banyak nilai filosofi yang bisa ditansfer melalui melihat koleksi di museum. 
Tetapi saat ini tidak banyak museum yang bagus, maka sekarang di sini kami membahas tentang museum ke depan harus seperti apa?” kata Dirjen Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Prof Kacung Maridjan saat menyampaikan materi dalam seminar “Museum Sebagai Citra peradaban di Indonesia” di Gedung Merah Putih Balai Pemuda. 
Prof Kacung juga mengatakan, pentingnya pendirian museum di Jatim tidak hanya sekadar mengumpulkan benda-benda kuno, tetapi sebagai sarana edukasi dan wisata bagi masyarakat. Apalagi jumlah seniman di Jawa Timur juga banyak sehingga karya mereka perlu diabadikan, salah satunya dengan cara memasukkannya di museum. “Saya kira dengan ada museum, tidak hanya bisa diisi dengan karya-karya seniman di Jatim, tetapi juga karyakarya seniman di luar Jatim sehingga bisa saling mengisi sekaligus sebagai sarana tukar pembelajar satu sama lain,” kata Kacung. 
Kepala Galeri Soemardja Aminudin menjelaskan, beberapa negara lain sudah sangat maju dalam membuat museum. Sejak awal mereka paham bahwa identitas sebuah bangsa memang bisa dilihat dari jenis museum yang mereka dirikan. Misalnya, di Dubai, baru-baru ini mendirikan museum kontemporer yang membuat semua benda-benda seni kontemporer. “Saat ini dunia sudah semakin sadar untuk memelihara semua bendabenda seni tempo dulu atau benda bersejarah. 
Karena itu sudah mulai banyak yang mendirikan museum. Singapura saja yang tergolong negara maju juga banyak mendirikan museum,” ujar Aminudin. juga menyampaikan sebaiknya dalam mendirikan museum harus mencakup tiga unsur, yakni memiliki otentisitas yang bisa membangun pengalaman tiap pengunjungnya, mempunyai identitas tentang museum yang akan dipilih, dan museum harus mampu menjadi tempat nostalgia bagi seluruh pengunjung museum. 


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN 
Pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Identitas Nasional dijadikan ciri dari suatu bangsa dan negara tersebut, sehingga identitas Nasional mencerminkan kepribadian suatu bangsa.
Identitas nasional merupakan ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan membedakannya dengan bangsa yang lain. Ciri khas yang melekat pada suatu bangsa itulah yang dimaksud dengan identitas nasional. Proses pembentukan identitas nasional bukan sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang terus berkembang dan mengikuti perkembangan zaman. Dengan sifat identitas nasional yang relatif, mengharuskan setiap bangsa untuk selalu kritis terhadap identitas nasionalnya agar selalu paham akan makna jati dirinya. 
Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Ke-majemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu sejarah, suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa. 
Dalam arus globalisasi ada begitu banyak tantangan yang di hadapi oleh berbagai Negara, maka ada begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut. Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri bangsa. Untuk menghadapi hal ini perlu adanya strategi untuk mempertahankan identitas nasional yang merupakan jati diri bangsa, diantaranya dengan mengembangkan nasionalisme , pendidikan, budaya dan Bela Negara.
Generasi masa kini yang tidak sempat melihat semua hal-hal pada masa lalu. Apakah itu melalui naskah, barang seni, atau benda-benda lainnya, yang berkaitan dengan masa lalu. Bangsa yang maju tentu dan harus belajar dari masa lalu. Karena itulah sudah banyak mendirikan museum. Museum yang dibangun harus mencakup tiga unsur, yakni memiliki otentisitas yang bisa membangun pengalaman tiap pengunjungnya, mempunyai identitas tentang museum yang akan dipilih, dan museum harus mampu menjadi tempat nostalgia bagi seluruh pengunjung museum.

SARAN
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang CIVIC EDUCATION serta perkembangannya dari waktu ke waktu, lebih jauhnya kami berharap dengan memahami kebudayaan kita semua dapat menyikapi segala kemajuan dan perkembangannya sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan kita semua.




DAFTAR PUSTAKA
Horkheimer,Adorno.Pengertian identitas nasional.2 Oktober 2018.http://sosiologis.com/identitas-nasional.
Variez.Identitas Nasional.2 Oktober  2018.https://variedzzz.wordpress.com/2011/05/10/identitas-nasional/.
Vhey,Youvita. Pengertian Identitas Nasional.3 Oktober 2018. https://youvitavhey.wordpress.com/2013/04/17/pengertian-identitas-nasional/.
Ilham.Identitas Nasional.4 Oktober 2018. http://ilhamberkuliah.blogspot.com/2015/09/makalah-identitas-nasional.html.
Pradana.Hendy.Mempertahankan Identitas Nasional di Era Globalisai.4 Oktober 2018. http://infoblog971.blogspot.com/2016/01/mempertahankan-identitas-nasional-di-era-globalisasi.html.
Ariwibowo.Adityo.  Kebudayaan Cerminan Identitas Bangsa. 6 Oktober 2018. https://adityoariwibowo.wordpress.com/2013/02/02/kebudayaan-cerminan-identitas-bangsa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan

Makalah Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah

Makalah konflik dan negosiasi