Makalah peramalan permintaan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebanyakan keputusan bisnis dibuat berhadapan dengan resiko atau ketidakpastian. Suatu perusahaan harus memutuskan berapa banyak masing-masing produk harus dibuat, dengan harga berapa, dan berapa banyak biaya harus dihabiskan untuk periklanan dan juga harus membuat rencana untuk pertumbuhan perusahaan. Semua keputusan ini didasarkan pada ramalan terhadap tingkat kegiatan ekonomi masa depan pada umumnya dan permintaan terhadap perusahaan pada khususnya. Tujuan peramalan ekonomi adalah untuk mengurangi dalam perencanaan untuk pertumbuhan jangka panjang.
Peramalan permintaan dan penjualan produk perusahaan biasanya dimulai dengan peramalan ekonomi makro tentang tingkat umum kegiatan ekonomi secara keseluruhan atau produk nasional bruto (gross national bruto- GNP). Alasanya adalah bahwa permintaan dan penjualan pada kebanyakan barang dan jasa sangat dipengaruhi oleh kondisi bisnis.
Perusahaan mengunakan peramalan-peramalan makro (macroforecast) tentang kegiatan-kegiatan ekonomi umum ini sebagai masukan untuk membuat peramalan-peramalan mikro (microforecast) tentang permintaan dan penjualan dari industri dan perusahaan.
Teknik peramalan ada beberapa macam, mulai dari yang sangat sederhana dan memerlukan sedikit upaya, sampai yang sangat canggih dan sangat mahal dalam hal waktu dan tenaga. Beberapa teknik peramalan pada dasarnya adalah kualitatif sedangkan yang lainya adalah kuantitatif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, muncullah beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
Apa Pengertian Peramalan permintaan?
Bagaimana Peramalan Kualitatif?
Bagaimana Analisis Deret-Waktu?
Bagaimana Teknik Penghalusan?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, kami dapat menarik kesimpulan bahwa tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
Untuk mengetahui Pengertian Peramalan permintaan
Untuk mengetahui Bagaimana Peramalan Kualitatif
Untuk mengetahui Bagaimana Analisis Deret-Waktu
Untuk mengetahui Bagaimana Teknik Penghalusan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peramalan Permintaan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa mendatang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis peramalan adalah peramalan permintaan. Peramalan permintaan (fOrecasting Demand) merupakan tingkat permintaan produk –produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Menurut Vincers Gapers didalam Management permintaan ada dua jenis permintaan, yaitu:
Permintaan bebas ( independent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material, suku cadang atau produk yang bebas atau tidak terkait langsung dengan struktur bill of material (BOM) untuk produk akhir atau item teretentu.
Permintaan tidak bebas( Dependent Demand)
Merupakan permintaan terhadap material , suku cadang atau produk yang terkait langsung dengan atau diturunkan dari struktur bill of material untuk produk akahir atau item tertentu.
1. Tujuan peramalan dilihat dengan waktu:
Jangka pendek (Short Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.
Jangka Menengah (Medium Term)
Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management.
Jangka Panjang (Long Term)
Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi. Biasanya bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management.
Karakteristik Peramalan Yang Baik
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
Akurasi.
Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bisa bila peramalan tersebut bila terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekuranga persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera akibatnya perusahaan dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia – sia. Keakuratan dari hasil peramalan ini berperan penting dalammenyeimbangkan persediaan yang ideal.
Biaya.
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi berapa banayak data yang dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya ( manual atau komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode peramalan harus disesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari hukum Pareto ( Analisa ABC ).
Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.
Beberapa Sifat Hasil Peramalan.
Dalam membuat peramalan atau menerapkan suatu peramalan maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu :
Ramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya bisa mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.
Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang beberapa ukuran kesalahan, artinya karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka adalah penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi.
Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan peramalan jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pada peramalan jangka pendek, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan sedangkan masih panjang periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.
Mencocokkan Supply Dan Permintaan
Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu diperhatikan apa saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan(demand).
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Peramalan
Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Dimana faktor – faktor lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi peramalan. Berikut ini merupakan beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi peramalan :
Kondisi umum bisnis dan ekonomi
Reaksi dan tindakan pesaing
Tindakan pemerintah
Kecenderungan pasar
Siklus hidup produk
Gaya dan mode
Perubahan permintaan
konsumenInovasi teknologi
Teknik Peramalan
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi tertentu.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa aktivitas peramalan permintaan tidaklah dapat diartikan sebagai aktivitas yang bertujuan untuk mengukur permintaan di masa yang akan datang secara pasti, melainkan sekedar usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh terjadi di kemudian hari dengan apa yang menjadi hasil peramalan. Dengan kata lain, hasil maksimal dari aktivitas peramalan adalah melakukan minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Untuk melakukan forecasting atau peramalan terhadap permintaan pasar, disini akan diuraikan berbagai metode model peramalan terhadap permintaan pasar dari barang atau jasa yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar terdapat dua macam metode peramalan permintaan yang biasa dilakukan, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
B. Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan dengan metode kualitatif tidak berarti hanya menggunakan intuisi, tetapi juga bisa mengikutsertakan model – model statistik sebagai bahan masukan dalam melakukan judgement (keputusan), dan dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.
Survei dan jajak pendapat sering digunakan untuk membuat ramalan jangka pendek apabila data kuantitatif tidak tersedia. Teknik-teknik kuantitatif ini dapat pula bermanfaat untuk melengkapi peramalan kuantitatif yang mengantisipasi berbagai perubahan dalam selera konsumen atau harapan-harapan perusahaan mengenai kondisi perekonomian di masa mendatang. Teknik-teknik itu juga bisa tak ternilai dalam meramalkan permintaan terhadap produk yang ingin diperkenalkan oleh perusahaan.Di Subbab ini akan di kaji dengan singkat peramalan berdasarkan survei, jajak pendapat, dan meminta perspektif luar negri.
1. Teknik Survei
Pemikiran untuk mengadakan peramalan berdasarkan survei mengenai berbagai kecendrungan ekonomi ialah supaya berbagai keputusan ekonomi dapat dibuat dengan baik sebelum terjadi pengeluaran aktual. Sebagai contoh, perusahaan biasanya mengadakan beberapa tambahan pada pabrik dan perlengkapan jauh sebelum pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya dilakukan.
Beberapa survei yang sangat terkenal yang digunakan untuk meramalkan kegiatan ekonomi pada umumnya dan kegiatan ekonomi diberbagai sektor perekonomian ialah
Survei tentang pabrik dan para eksekuif bisnis dan rencana pengeluaran untuk perlengkapan. Survei ini dilakukan secara berkala oleh McGraw-Hill,inc., Departemen perdagangan AS, Securities and Exchange Commission (SEC), dan Dewan Konferensi Industri Nasional, Misalnya, Survei McGraw-Hill menyangkut lebih dari 50% pembelanjaan pabrik dan perlengkapan baru, dilaksankan dua kali setahun, dan diterbitkan Oleh Businnes Week (suatu terbitan McGraw-Hill).Survei Departemen predagangan bahkan lebih komperehensif,dilaksanakan setiap kuartal dan diterbitkan oleh Survei of Current Businnes miliknya.
Survei tentang rencana perubahan invenori dan harapan penjualan, ini dilaksankan secara berkala oleh Departement Perdaganga, Mc-Graw-Hill, Dun & Bradstreet, dan Asosiasi Agen Pembelian Nasional, dan mereka melaporkan tentang rencana para eksekutif bisnis mengenai perubahan inventory dan harapan akan penjualan di masa mendatang.
Survei tentang rencana Pengeluaran Konsumen. Ini dilaksanakan secara berkalah oleh Biro Sensus dan Pusat Riset Universsitas Michigan, dan Mereka melaporkan tentang keinginan konsumen untuk membeli produk-produk spesifik, termasuk rumah, peralatan konsumen dan mobil. Hasilnya Sering dipakai untuk meramalkan permintaan konsumen pada umunya dan tingkat kepercayaan konsumen dalam perokonomian.
2.Jajak Pendapat
Meskipun hasil survei yang di teerbitkan mengenai rencana pengeluaran dari kalangan bisnis, konsumen dan pemerintah sangat penting,namun biasanya perusahaan memerluakan peramalan spesifik untuk penjualanya sendiri. Perusahaan dapat meramalkan penjualanya melalui pendapat para pakar di dalam dan diluar perusahaan. Ada beberapa teknik jajak pendapat:
Jajak pendapat eksekutif
Perusahaan dapat mengumpulkan pendapat para menejer tingkat atas dari bagian penjualan, produksi, keuangan, dan personalia mengenai pandangan mereka tentang masa depan penjualan dari persahaan selama kuartal atau tahun yang akan datang
Jajak pendapat tenaga penjual
Adalah peramalan penjulan dari perusahaan di tiap daerah pada setiap gugus produk: peramalan ini didasarkan pada pendapatan tenaga penjual yang ditugaskan di lapangan oleh perusahaan.
Jajak pendapat tentang keinginan konsumen.
Beberapa perusahaan yang menjual mobil, mebel, alat-alat rumah tangga, dan barang- barang tahan lama lainya kadang-kadng mengumpulkan pendapat para pembeli potensial mengenai apa yang di beli.
Mendapatkan Perspektif Luar Negri
Banyak perusahaan AS menjual peningkatan hasil produksinya ke luar negeri dan menghadapi persaingan yang semakin meningkat di dalam maupun di luar negri dari perusahaan asing. Maka, menjadi semakin penting bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk merammalkan berbagai perubahan dalam pasar dan produk di luar negri karena hal ini memengaruhi tidak hanya ekspor perusahaan tetapi daya saaingnya dalam negri. Untuk mendapatkan perspektif luar negri seperti itu, semakin banyak perusahaan AS memebntuk dewan-dewan beranggotakan orang-orang terhormat dan orang-orang bisnis dari luar negri, terutama di eropa.
C. Analisis Deret-Waktu
Salah satu metode peramalan yang paling sering digunakan adalah analisis deret-waktu atau analisis data deret waktu. Data deret waktu (time-series data) berhubungan dengan nilai-nilai suatu variabel yang diatur secara kronologis mencoba meramalkan nilai-nilai masa depan dari deret waktu dengan mengkaji beberapa observasi data yang telah lalu saja.
1. Sebab-sebab terjadinya Fluktuasi dalam data deret- waktu
Variasi ini biasanya disebabkan oleh tren sekuler, fluktuasi siklis, variasi musiman,dan pengaruh- pengaruh tak teratur atau acak.
Tren sekuler (secular trend)
Berhubungan dengan peningkatan atau penurunan seri data dalam jangka panjang.
Fluktuasi siklis (cycical fluctuations)
Adalah ekspansi dan kontruksi yang utama dalam banyak deret-waktu ekonomi yang kelihatan berulang kembali setiap beberapa tahun.
Variasi musiman (seasonal variation)
Merujuk pada fluktuasi yang secara teratur berulang kembali dalam kegiatan ekonomi tiap-tiap tahun disebabkan oleh cuaca dan kebiasaan-kebiasan sosial.
Pengaruh tak teratur atau acak (irregular or random influence)
Adalah variasi-variasi dalam seri data disebabkan oleh perang, bencana alam, pemogokan,atau peristiwa-peristiwa lain yang istimewa.
Proyeksi Tren
Bentuk paling sederhana dari analisis deret- waktu adalah memproyeksi tren masa lalu dengan meletakkan suatu garis lurus pada data, baik secara ȶȶȶvisual atau, lebih persis lagi, dengan analisis regresi. Model regresi linear akan mengambil bentuk:
Dimana St adalah nilai deret waktu yang akan diramalkan untuk periode t, s0 dalah nilai deret waktu yang diperkirakan (kostanta dari garis) dalam periode dasar (yaitu: pada periode waktu t = 0), b adalah jumlah absolut pertumbuhan setiap periode, dan t adalah periode waktu yang di dalamnya akan di ramalkan deret-waktu tesebut.
Misalnya, jika kita menggambarkan suatu garis regresi dengan data penjualan listrik (musiman) mulai dari kuartl pertama 1997 (t = 1) sampai kuartal terakhir 2000 (t = 16) seperti terlihat pada tabel 5.2 mengenai regresi yang diperkirakan = 0,50
2. Variasi Musiman
Penignkatan independen dan efktivitas pengawasan perbankan dicapai dengan peningkatan kopmpetensi pemeriksa bank,peningkatan koordinasi antarlembaga pengawasan,Pengembangan pengawasan berbasis risiko (risk based supervision development),penignkatan efektivitas penegakan hukum (enforcement),dan konsolidasi organisasi sektor perbankan di Bank Indonesia.Dalam jangka waktu dua tahun ke depan setelah penerapan API diharapkan fungsi pengawasan bank yang dilakukan oleh Bank Indonesia akan lebih efektif dan sejajar dengan pengawasan yang dilakukan oleh otoritas pengawas di negara lain yang telah lebih dulu ,penerapkan 35 basel core principle.
D. Teknik Penghalusan
Metode-metode lain untuk peramalan sederhana adalah teknik penghalusan(smoothing techniques). Teknik itu meramalkan suatu deret waktu atas dasar beberapa rata-rata dari nilai-nilainya yang lalu saja. Teknik penghalusan bermanfaat apabila deret waktu menunjukkan sedikit tren atau variasi musiman tetapi memperlihatkan banyka variasi tak teratur atau acak.
1. Rata-rata bergerak
Teknik penghalusan yang paling sederhana adalah rata-rata bergerak (moving average). Di sini nilaiyang diramalkan dari suatu deret waktu dalam periode tertentu (bulan, kuartal, tahun dan sebagainya) sama dengan nilai-nilai rata-rata dari deret waktu dalam sejumlah periode terdahulu.
2. Penghalusan Eksponensial
Kritik yang serius terhadap penggunaan rata-rata bergerak ang sederhana dalam peramalan adalah ia memberikan bobot yang sama kepada semua observasi dalam menghitung rata-ratanya, meskipun secara naluri kita mungkin mengharapkan observasi yang lebih baru adalah sangat penting. Penghalusan eksponsial mengatasi kendala ini dan lebih sering digunakan dari pada rata-rata bergerak yang sederhana dalam peramalan.
Dengan peramalan eksponensial (exponential smooting) peramalan untuk periode t + 1 (yakni F t+1) addalah suatu rata-rata tertimbang dari nilai-nilai aktual dan nilai-nilai yang diramalkan dari deret-waktu dalam periode t. Nilai dari deret- waktu dalam periode t (yaitu At) diberi bobot (W) antara 0 dan 1 inklusif, dan ramalan untuk periode t (yaitu Ft) diberi bobot 1- semakin besar nilai w, semakin besar pula bobot yang di berikan pada nilai deret- waktu dalam periode t sehingga berlawanan dengan periode sebelumnya 8 jadi nilai ramalan dari deret- waktu dalam periode t + 1 adalah+ (1-w)
Komentar
Posting Komentar