Makalah analisis data pengujian hipotesis beda dua rata rata

MAKALAH ANALISIS DATA PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA DUA RATA-RATA



KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang kami panjatkan puji syukur atas ke hadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis sudah berusaha maksimal. Akan tetapi, jika dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, maka penulis mengharapkan saran konstruktif dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat baik bagi para pembaca maupun penulis.

Samata,  November 2018

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  ii
DAFTAR ISI iii 
BAB I PENDAHULUAN1
Latar Belakang  1
Rumusan Masalah  1
Tujuan  1
BAB II PEMBAHASAN2-7
Pengertian Hipotesis2
Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata n>30 2
Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata n305
BAB IIIPENUTUP  8-9
Kesimpulan  8
Saran9
DAFTAR PUSTAKA  iv


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pengolahan data.
Untuk memperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian. Penelitian ini didapatkan melalui berbagai cara, dan juga berbagai langkah-langkah pengujian dari para pengumpul data. Sebelum melakukan penelitian, kita akan menduga-duga terlebih dahulu terhadap apa yang ingin kita teliti. Pernyataan dugaan atau pernyataan sementara kita ini yang disebut hipotesis. Terkadang dalam penelitian pun banyak sekali permasalahan-permasalahan dan juga kesalahan dalam melakukan penelitian. Seluruh yang akan dibahas dalam melakukan hipotesis penelitian akan dibahas dalam makalah ini beserta permasalahan-permasalahan yang terjadi.
Hipotesis seperti yang kita ketahui (statistik), yakni dugaan yang mungkin benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah satu palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor membenarkanya. Penolakan dan penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.  
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pengujian hipotesis ?
2. Bagaimana cara melakukan pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel n >30 ?
3. Bagaimana cara melakukan pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel n 30 ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengujian hipotesis 
2. Mengetahui Bagaimana cara melakukan pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel n > 30 
3. Mengetahui Bagaimana cara melakukan pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel n  30 

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hipotesis 
Dari arti katanya, hipotesis memang dari dua penggalan. Kata “HYPO” yang artinya “Sementara atau lemah keadaanya” dan “THESIS” yang artinya “ pernyataan atau teori”. Hipotesis pada dasarnya merupakan proporsi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan suatu keputusan/pemecahan persoalan ataupun dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan suatu hipotesis juga merupakan sebagai data. Akan tetapi kemungkinan bisa salah, apabila digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus terlebih dahulu diuji menggunakan data hasil observasi .
Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya. 
B. Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata Untuk Sampel Besar (n > 30)
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-rata dengan sampel besar (n>30), uji statistiknya menggunakan distribusi  Z. Prosedur pengujian hipotesisnya ialah sebagai berikut.
1) Formulasi Hipotesis
a)

b)

c) 

2) Penentuan nilai  dan nilai Z tabel 
Mengambil nilai  sesuai soal (kebijakan), kemudian menentukan nilai  atau  dari tabel.

3) Kriteria Pengujian 
     a) Untuk   dan 
          (1)  diterima jika   ,
          (2)   ditolak jika   ,        
     
b)  Untuk    dan                
           (1) diterima jika   ,
           (2) ditolak jika   ,
     c)  Untuk    dan                
           (1) diterima jika   ,
           (2) ditolak jika    atau     
4) Uji Statistik
     a) Jika simpangan baku populasi diketahui: 
dengan

     b) Jika simpangan baku populasi tidak diketahui:
dengan

5) kesimpulan 
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan 
a) jika  diterima maka ditolak.
b) jika  ditolak maka  diterima.

Contoh soal:
Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B sama dengan alternatif A lebih besar daripada B. Untuk itu diambil sampel dikedua daerah, masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9 jam per pekan serta 35 dan 7 jam per pekan. Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5%! (varians/simpangan baku kedua populasi sama besar). 
Penyelesaian:
                              
                               

1. Formulasi hipotesisnya:
    

2. Taraf nyata dan nilai Z taabelnya:
   
    
3. Kriteria pegujian:

diterima apabila 
ditolak apabila 
4. Uji statistik:

                                                                                     = 1,23

5. Kesimpulan:
Karena   , maka  ditolak. Jadi, rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan daerah B adalah tidak sama.
C. Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata Untuk Sampel Kecil (n)
Untuk pengujian hipotesis beda dua rat-rata dengan sampel kecil (n), uji statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedur pengujian hipotesisnya ialah sebagai berikut.
1) Formulasi hipotesis
a)

b)

c) 

2) Penentuan nilai  dan nilai t tabel 
Mengambil nilai  sesuai soal (kebijakan), kemudian menentukan nilai  atau  dari tabel.
3) Kriteria pengujian 
     a) Untuk   dan 
          (1)  diterima jika   ,
          (2)   ditolak jika   ,        
     b)  Untuk    dan                
           (1) diterima jika   ,
           (2) ditolak jika   ,
     c)  Untuk    dan                
           (1) diterima jika   ,
           (2) ditolak jika    atau     
4) Uji Statistik
           a) untuk pengamatan tidak berpasangan :

b) untuk pengamatan berpasangan:

Keterangan:
rata-rata dari nilai d
simpangan baku dari nilai d
banyaknya pasangan
memiliki distribusi dengan db = n - 1
5) kesimpulan 
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan 
a) jika  diterima maka ditolak.
b) jika  ditolak maka  diterima.

Contoh Soal:
Untuk independent t – test
Seorang peneliti ingin mengetahui hasil belajar matematika rata-rata nilai kelas A dan kelas B. kelas A  dan kelas B masing masing memiliki sampel 22 orang. Kelas A mencapai nilai rata-rata 68, 23 dengan simpangan baku 6,10. Kelas B mencapai nilai rata-rata 85,54 dengan simpangan baku 3,76 dengan menggunakan taraf nyata 5%. Akan ditunjukan apakah terdapat perbedaan rata-rata pada kelas A dan kelas B.
Hasil belajar matematika

Kelas A
Kelas B

56
87

72
92

67
87

58
82

70
89

68
86

76
90

70
86

69
80

58
85

65
90

70
83

75
80

67
87

72
82

74
80

76
83

68
82

62
89

70
85

61
92

77
85

Penyelesaian: 
n1= 22
n2=22
= 68,23
= 85,54
s1= 6,10
s2= 3,76
Formulasi hipotesisnya:
: =  
:  

Taraf nyata dan nilai t tabelnya:
= 5%= 0,05
0,025
= 22+22-2= 42
= 2,018
kriteria pengujian:

-2,0182,018
diterima apabila -2,018  2,018
ditolak apabila  atau < -2,018
uji statistik

      -11,3
kesimpulan:
karena = -11,3<  = 2,018 maka  diterima. Maka terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas A dan kelas B

Untuk paired t – test 
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah hasil belajar matematika pada siswa terdapat perbedaan antara pre test dan pos test setelah dilakukannya  perlakuan yalni diterapkan pembelajaran kelompok. Apakah pembelajaran kelompok efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika. Ujilah pada  taraf nyata 5%

Hasil belajar matematika

Pre tes
Pos test

56
87

72
92

67
87

58
82

70
89

68
86

76
90

70
86

69
80

58
85

65
90

70
83

75
80

67
87

72
82

74
80

76
83

68
82

62
89

70
85

61
92

77
85

Penyelesaian:
Formulasi hipotesisnya:
: =  
:  

Taraf nyata dan nilai t tabelnya:
= 5%= 0,05
db= 22-1=21
= 1,721

kriteria pengujian

-1,721        1,721
diterima apabila -1,721  1,721
ditolak apabila  atau < 1,721

uji statistik:
Pre tes(sebelum)
Pos test(sesudah)
d

56
87
-31
961

72
92
-20
400

67
87
-20
400

58
82
-24
576

70
89
-19
361

68
86
-18
324

76
90
-14
196

70
86
-16
256

69
80
-11
121

58
85
-27
729

65
90
-25
625

70
83
-13
169

75
80
-5
25

67
87
-20
400

72
82
-10
100

74
80
-6
36

76
83
-7
49

68
82
-14
196

62
89
-27
729

70
85
-15
225

61
92
-31
961

77
85
-18
64

Jumlah

-381
7903

= -17,318
7,88

       = -10,30
kesimpulan 
karena -10,30 <  = 1,721, maka  ditolak maka dapat kita simpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara hasil belajar matematika pada data pretest(sebelum) dan postest(setelah).







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan

Makalah Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah

Makalah konflik dan negosiasi