Makalah pengantar ISBDI

MAKALAH Pengantar ISBDI




Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat   serta    karunia-Nya    kepada    kami    sehingga    berhasil menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang ” Pengantar ISBDI”. Di harapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang “PengantarISBDI”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Sinjai, 25 September 2018

Kelompok 1

DAFTAR ISI

Sampul
KataPengantar………………………………………………………………...i DaftarIsi………………………………………………………………………ii
BAB I Pendahuluan
A. LatarBelakang……………………………………………………...1
B. RumusanMasalah…………………………………………………….1
C. TujuanPembahasan…………………………………………………...1
BAB II Pembahasan
Hakikat dan ruangLingkupISBD…………………………………….2
1.   Hakikat ISDdanIBD…………………….……………….......2
2.   RuangLingkupISBD………………………………..………..4
Ruang Lingkup KajianISBDI………………………………………...5
Integrasi ISBD denganNilai-NilaiIslam……………………………..9
BAB III Penutup
A. Kesimpulan……………………………………………………………10
B. Saran…………………………………………………………………..11

BAB I PENDAHULUAN

LatarBelakang

Latar belakang diberikannya mata kuliah ISBDI di perguruan tinggi, karena Banyaknya kritik yang ditunjukkan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi bahwa sistem pendidikan yang diberikan masih berbau kolonial dan  warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda. Yang pendidikannya bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi tukang yang mengisi birokrasi mereka. Sistem pendidikannya masih tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi dianggap seolah – olah tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya sertak perkembanganmasyarakat.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis dan profesional. Kemampuan personal. Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai agama, masyarakat, pancasila serta pandangan luas terhadap berbagai masalah masyarakat Indonesia. Kemampuan akademik. Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan untuk mengedintifikasi dan merumuskan masalah yang sedang dihadapi. Kemampuan professional Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dan mereka diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam profesinya.
RumusanMasalah
Hakikat dan Ruang LingkupISBD
Ruang Lingkup KajianISBD
Integrasi ISBD dengan Nilai-nilaiIslam

TujuanPembahasan
Untuk mengetahui Hakikat dan Ruang Lingkup ISBD
Untuk mengetahui Ruang Lingkup KajianISBD
Untuk mengetahui Integrasi ISBD dengan Nilai-nilaiIslam

BAB II PEMBAHASAN

Hakikat dan Ruang LingkupISBD
Hakikat ISD danIBD

Program studi General Education di amerika telah dikolaborasi para ahli pendidikan di Indonesia menjadi sebuah studi atau mata kuliah MKDU (istilah dulu). Kelompok mata kuliah pertama memaut mata kuliah pendidikan pancasila, pendidikan agama dan pendidikan kewiraan nasional, kelompok kedua memuat mata kuliah ISBD, IBD dan IAD. Kedua kelompok tersebut ini menjadi MPK dan MBB.1
Istilah-istilah IAD, ISD, dan IBD sama sekali tak mengatakan bahwa mata kuliah dengan nama-nama tersebut masing-masing memperkenalkan dasar-dasar dari ilmu-ilmu alamiah, ilmu-ilmusosial dan ilmu-ilmu budaya. Yang  benar adalah bahwa masing-masing itu ingin membuka pagar-pagar yang membatasi disiplin-disiplin yang membentuk masing-masing kelompok ilmuitu.2
Kelompok mata kuliah diatas berusaha membekali mahasiswa berupa kemampuan dasar tentang pemahaman, pemaknan dan pengalaman nilai-nilai dasar kemanusiaan baik sebagai pribadi, sebagai warga Negara Indonesia, anggota keluarga, warga masyarakat, dan sebagai bagian dari alam ciptaan. Tujuannya memberikan landasan berpikir, bersikap dan bertindak agar lulusan perguruan tinggi menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang utuh yaitu pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat rohani dan jasmani, cerdas, terampil, mandiri, memiliki jati diri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemanusiaan dan kebangsaan.
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu tersendiri, melainkan lebih merupakan kajian yang interdisipliner. Mata kuliah ini merupakan sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa

1 Dr. Hardianto Rahman, M.Pd., Ismail, S.Pd.I, M.Pd., Ilmu Sosial & Budaya Dasar Islam, cet. II, CV. Latinulu, Sinjai, 2017, Hal. 1
2 Drs. Djoko Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, cet. XI, BUMI AKSARA, Jakarta, 2008, Hal. 3

memantapkan kepribadian, kepekaan sosial, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni.
ISBD memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial budaya. Standar kompetensi yang ingin dicapai adalah agar mahasiswa dapat menjadi ilmuan dan professional yang berpikir kritis, sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas, etis, memiliki kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban serta dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
ISDB diharapkan dapat membekali kepada mahasiswa dalam menghadapi tantangan sosial budaya di lingkungan sekitarnya dan dalam memberi kontribusi bagi pemecahan masalah-masalah sosial budaya.
Secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:
Ilmu alamiah (natural saince) natural :alamiah
Ilmu social (socialsaince)
Humoniora

Visi, misi dan tujuan ISBD

VisiISBD

Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesedarajatan manusia yang dilandasi nilai- nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan masyarakat
MisiISBD

Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis,   peka   dan  arif  padamahasiswa untuk memahami keragamandan

kesedarajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk social yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya
TujuanISBD

Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesedarajatan manusia sebagai individu dan makhluk social dalam kehidupan masyarakat
Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesedarajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupanbermasyarakat
Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahsiswa sebagai bekal bagi hidupbermasyarakat.
Ruang LingkupISBD

Bertitik tolak dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah ISBD, kedua masalah pokok ituadalah:
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapkan masalah keamanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi masing-masing keahlian, didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuanbbudaya.
Hakekat manusia yang satu atau universal dakan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah ISBD, Nampak jelas bahwa manusia menepati posisi sentral dalam pengkajian.

Manusia tidak hanya sebagai objek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame dan bagaimana pula hubungan sang pencipta menjadi tema sentral dalamISBD.
Ruang Lingkup KajianISBDI

ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan kepada mahsiswa yang akan cepat tanggapan serta mampu menghadapi dan menanggulangi masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat. Dengan mengetahui dan mengorientasikan diri di dalamnya, paling tidak ia harus mampu mengetahui kea rah mana pemecahan jalan keluar suatu permasalahan yang dihadapi.
Karena bagaimanapun juga pada saat ini masalah-masalah sosial telah berkembang sedemikian kompleksnya. Mulai dari lingkup local, regional, nasional, maupuninternasional.
Ruang lingkup materi yang disajikan dalam ISD meliputi :

Individu, keluarga danmasyarakat
Masyarakat desa dan masyarakatdota
Masalahpenduduk
Pelapisansosial
Pemuda dansosialisasi
Ilmu pengetahuan, teknologi dankemiskinan

Sedangkan ruang lingkup ISD dapat dijelaskan dengan bertitik tolak dari kerangka tujuan, ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD), meliputi:
Berbagai aspek kehidupan yang mengungkapkan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi keahlian didalam pengetahuan budaya,maupun gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuanbudaya.
Hakikat manusia yang satu atau universal, tetapi beragam perwujudannya dalamkebudayaansetiapzamandantempat.Dalammenghadapi

lingkungan alam, sosial, dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan tetapi juga ketidakseragaman, sebagai mana ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, perasaan, dan tingkah laku.
Rumusan masalah yang akan dikaji dalam ilmu buaya dasar diformasikan kedalam satu tema, yaitu manusia sebagai makhluk budaya. Tema ini dikembangkan lebih lanjut dalam beberapa pokok bahasan, yaitu :
Latar belakang ilmu budayadasar
Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan, seni rupa, dan seni music.
Konsepsi ilmu budaya dasar dalamagama
Konsepsi ilmu budaya dasar dalamfilsafat
Konsepsi ilmu budaya dasar dalamkeindahan
Konsepsi  ilmubudaya dasar hubungan manusia dan cinta kasih, penderitaan, dan keadilan.
Manusia dan pandanganhidup
Manusia dan tanggungjawab
Manusia dan kegelisahan, ketentraman.
Manusia danharapan.

Dari pengembangan masalah tersebut, tampak orientasi bahwa dalam ilmu budaya dasar tidak terlepas dari masalah-masalah manusia dan kebudayaannya. Dengan penyususnan semanyam itu, mahasiswa diharapkan lebih muda mengidentifikasi dirinya dengan masalah yang didiskusikan sesuai dengan pengalaman hidup manusia.
IBD biasanya dibagi atas tiga kelompok. Pertama, seni (sastra, music, seni rupa, seni tari dan berpidato). Sejarah, agama filsafat. Penjelasan lanjut mengenai beberapa disiplin yang masuk IBD adalah sebagai berikut: Sejak manusia hidup dalam kondisi sederhana, seni menempati posisi yang penting dalam kehidupannya sehari-hari. Sejarah umat manusia juga menunjukkanbahwa dalam

seni rupa terdapat beberapa dari kebanyakan ekspresi manusia yang menonjol dalam pengertiannya atas eksistensinya sendiri. sastra yang diajarkan disekolah dan perguruan tinggi berpendekatan kritik leteran, di dalamnya tercakup hakikat sastra, analisisnya, evaluasinya dan tempatnya di dalam hidup manusia. Adapun seni rupa dan music acapkali masih sekedar di ajarkan untuk keterampilan seni belaka, jadi belumlah sebagai pemberian bekal pemerkaya pemilikan budaya intelek bersama.
Sejarah yang di ajarkan sebagai disiplin yang menelaah manusia dalam dimensi waktu dengan mengutamakan telaahnya pada masa lampaunya. Manusia di situ di lukiskan sebagai ciptan ALLAH, makhluk pencipta budaya, pencipta peradaban. Melalu perubahan, pengajar sejarah bermaksud mengertikan isi pengalaman buat manusia di masa lampau serta kondisinya sekarang  sebagai mana terdapat dalam berbagai kelompok kehidupan. Mahasiswa yang mempelajari sejarah diharapkan menemukan identitasnya sebagai pribadi, sebagai anggota masyarakat agama, sebagai warga nasion dan warga umat manusia. Sehubungan itu sejarah kebudayaan haruslah lebih ditonjolkan dari sejarah polotik dan sejarahekonomi.
Retorika yang terbagi menjadi jenis lisan yang tertulis acapkali dipandang sebagai suatu keterampilan belaka dengan akibat bahwa yang di capai melalui retorika tertulis hanyalah materi objek itu tau mekanisme mengungkapkan berdasarkan tata bahasa melalui komposisi tertulis. Padahal tujuan yang sebenarnya dari retorika tertulis adalah melatih mahsiswa untuk berlaku berdasarkan logika yang layak. Melalui latihan yang banyak dibawah bimbingan dosen yang cakap, retorika tertulis harus mampu memberikan kererampilan untuk meneruskan berdalih, membuktikan dan mengimbau.
Sehubungan itu semuanya, di tetapkan bahwa retorika sekedar di ajarkan sebagai keterampilan itu harus lain dengan yang di berikan melalui sejarah sastra dan kritik sastra. Retorika tertulis dekat sekali pertaliannya dengan linguistic, sejarah bahasa, serta tata bahasa. Dalam mengajarkan retorika tertulis mahasiswa

di ajak bergaul dengan logika informal, khususnya bidang yang terkenal dengan sebutan logical fallacies atau logika semu.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia berkomunikasi dengan sesamanya secara lansung sehingga membutuhkan retorika lisan. IBD jika memberikan retorika lisan haruslah pada praktek berpidato di muka umum, menurut gaya bahasa yang berlaku, berdasarkan struktur bahasa yang logis dan syarat-syarat keterampilan mengungkapkan pikirannya secara lisan sama pentingnya dengan yang secara tertulis. 3
Kemudian ketika materi ISD dan IBD di gabung menjadi ISBD maka sesuai dengan konsep kurikulum berbasis kompetensi memuat sejumlah substansi kajian yang mengarah pada tercapainya kompetensi dasar. Artinya, bahwa pemberian substansi kajian atau ruang lingkup kajian ISBD yang ada kepada mahasiswa di harapkan dapat mencapai kompetensi dasar mata kuliah yang di maksud.
Adapun substansi kajian ISBD berdasarkan ketentuan dalam Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 30/Dikti/Kep/2003 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat di Perguruan Tinggi Indonesia, menckup pokok-pokok kajian sebagaiberikut:
PengantarISBD
Manusia sebagai makhluksosial
Manusia danperadaban
Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Manusia, keragaman dankesetaraan
Manusia, Nilai, Moral danHukum
Manusia, Sains, Teknologi danSeni
Manusia danLingkungan

3 M. Suprihadi, Sastrosupono, Ilmu Budaya Dasar, cet. I, UKSW, Salatiga, 1984, hal. 4

Menyimak isi kajian di atas, maka kajian ISBD mencakup masalah sosial dan masalah budaya serta keberadaan manusia sebagai subjek bagi masalah- masalah tersebut. Baik di hadapkan pada masalah sosial maupun budaya, di harapkan manusia dapat meningkatkan wawasannya,kepekaannya, serta berempati terhadap masalah maupun pemecahannya.
Integrasi ISBD dengan Nilai-nilaiIslam

Paradigma keilmuan integrative-interkognitif menyajikan kajian ISBD dan agama Islam sebagai hubungan entitas yang saling kait. Konsep tersebut di atas memandang perlun menempatkan etika Islam yang bersumber dari nilai-nilai Al- Quran dan Al-Hadits untuk menjiwai seluruh pembidangan ilmu sosial dan humaniora. Paradigma keilmuan integrative-interkonektif berkarakteristik universal dan tidak dikotomis. Secara epistimologis, konsep tersebut berangkat atau sesuai dengan nilai-nilai dan etika Islam pada dasarnya bersifat objektif. Dengan kata lain, terjadi proses objektivikasi dari etika Islam menjadi Ilmu ke- islaman yang dapat bermanfaat bagi seluruh manusia, tanpa mebedakan golongan, ras, suku, bangsa maupun agama.
Wilayah keilmuan tidak lagi dikaji secara parsial, melainkan secara integrative-interkonektif, atau saling berhubungan satu sama lain. Jika ditelaah secara historis, bidang-bidang keilmuan sesungguhnya pernah dikaji dan dikembangkan oleh para ilmuan muslim pada era klasik dan abad pertengahan, meskipun kemudian kurang memperoleh perhatian dari generasi muslim berikutnya. Dengan demikian, seluruh bidang keilmuan itu dapat dikatakan sebagai ilmu-ilmu keIslaman, selama secara ontologis, epistomologis, dan aksiologi, berangkat dari atau sesuai dengan nilai-nilai dan etika Islam . disinilah perbedaannya dengan ilmu-ilmu sekuler yang meskipun mengklaim dirinya sebagai value free namun kenyataannya penuh dengan muatan kepentingan. Realitas inilah yang menyebabkan munculnya kritik dari berbagai pihak terhadap ilmu-ilmu sekuler yang dianggap ikut mendorong prosesdehulumanisasi.4

4 Dr. Hardianto Rahman, M.Pd., Ismail, S.Pd.I.,M.Pd., Op-cit., hal. 5.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Ilmu sosial dan budaya dasar islam adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan integrasi dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu alamiah, ilmu sosial dan pengetahuan budaya, tetapi ilmu sosial dan budaya dasar islam sama sekali tak mengatakan bahwa mata kuliah tersebut akan memperkenalkan dasar-dasar dari ilmu-ilmu alamiah, ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu budaya. Yang benar adalah bahwa masing-masing itu ingin membuka pagar-pagar yang membatasi disiplin- disiplin yang membentuk masing-masing kelompok ilmu itu.
Mata kuliah ISBDI berusaha membekali mahasiswa berupa kemampuan dasar tentang pemahaman, pemaknaan dan pengalaman nilai-nilai dasar kemanusiaan baik sebagai pribadi, sebagai warga Negara Indonesia, anggota keluarga, warga masyarakat, dan sebagai bagian dari alam ciptaan. Dengan tujuan memberikan landasan berpikir, bersikap dan bertindak agar lulusan perguruan tinggi menjadi manusia yang memiliki kepribadian yang utuh yaitu pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap ALLAH SWT.
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu tersendiri, tetapi mata kuliah ini merupakan sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadian, kepekaan sosial, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan teknologi danseni.
ISBD dalam konteksnya memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial budaya. Standar kompetensi yang ingin dicapai adalah agar mahasiswa dapat menjadi ilmuan dan professional yang berpikir kritis, sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas, etis, memiliki kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban serta dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secaraarif.

Saran

Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih focus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang ISBDI serta perkembangannya dari waktu ke waktu, lebih jauhnya kami berharap dengan memahami kebudayaan kita semua dapat menyikapi segala kemajuan dan perkembangannya sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan kita semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan

Makalah Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah

Makalah konflik dan negosiasi