Makalah peran Muhammadiyah di bidang syariah

Peran Muhammadiyah dalam Bidang Pendidikan
      Muhammadiyah memang sudah berkomitmen sejak dulu untuk terus mengembangkan dan memajukan pendidikan di Indonesia.Sejak awal pendirian bahkan sebelum berdirinya Muhammadiyah, pendirinya yaitu kyai haji Ahmad Dahlan memang sudah sangat peduli dan perhatian dengan pendidikan.Ia begitu peduli dengan nasib anak-anak disekitar Kauman yang tidak pernah mengenyam pendidikan. Dengan kecerdasannya maka lambat laun ia mampu merintis sistem pendidikan modern yang mengkombinasikan ilmu pengetahuan umum dan agama. Ia kemudian mendirikan sekolah madrasah ibtidaiyah diniyah yang pertama di Kauman. Semangat untuk terus mengembangkan dan memajukan pendidikan di Indonesia ini kemudian diteruskan oleh para kader Muhammadiyah dengan terus mendirikan lembaga pendidikan yang berkualitas dan memiliki infrastruktur yang bagus dan memadai.Sehingga Muhammadiyah ikut membantu pemerintah dalam rangka mencapai masyarakat yang berpendidikan yang bebas dari kemiskinan.
Dengan kuantitas lembaga pendidikan yang sudah dimiliki Muhammadiyah tersebut, Muhammadiyah terus mengembangkan dan membentuk inovasi-inovasi dalam bidang pendidikan ini agar peserta didiknya mampu menjawab tantangan zaman.Saat ini sudah ada lembaga pendidikan yang sudah mapan, namun ada juga yang belum.Untuk yang belum mapan inilah yang masih membutuhkan perhatian lebih dari Muhammadiyah untuk terus mengembangkan dan memajukannya.

     Pembahasan dan pembicaraan tentang gerakan Muhammadiyah dapat dibaca, didengar dan dilihat dari berbagai pandangan para aktivis Muhammadiyah baik pada tingkat lokal maupun Nasional.Muhammadiyah lahir di Yogyakarta pada tanggal 08 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 M dengan tokoh utamanya KH. Ahmad Dahlan.Muhammadiyah sebagai sebuah persyarikatan telah merumuskan visi dan misi yang sudah jelas, sehingga dapat melahirkan gerakan yang terarah dan mencapai tujuan serta sasaran yang diinginkan secara bersama.Sebagai sebuah gerakan, dalam perjalanannya Muhammadiyah melaksanakan usaha dan kegiatannya dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat di Indonesia.
Dalam dunia pendidikan, Muhammadiyah telah melakukan aktifitasnya dalam bentuk mendirikan madrasah-madrasah dan pesantren dengan memasukkan kurikulum pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan umum dan modern, mendirikan sekolah-sekolah umum dengan memasukkan kurikulum keislaman dan kemuhammadiyahan. Lembaga pendidikan yang didirikan di atas dikelola dalam bentuk amal usaha dengan penyelenggaranya dibentuk sebuah majelis dengan nama Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, secara vertikal mulai dari Pimpinan Pusat sampai ke tingkat Pimpinan Cabang.
Pendirian pendidikan Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengungkapkan dengan pemikirannya bahwa pendidikan Muhammadiyah didirikan dan dilandasi atas motivasi teologis bahwa manusia akan mampu mencapai derajat keiamanan dan ketaqwaan yang sempurna apabila mereka memiliki kedalaman ilmu pengetahuan. Motivasi teologis inilah menurut Mu’ti, yang mendorong KH.Ahmad Dahlan menyelenggarakan pendidikan di emperan rumahnya dan memberikan pelajaran agama ekstra kurikuler di OSVIA dankweekschoool. Pada aspek yang berbeda, Muhammad Azhar melihat pendidikan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah pada aspek burhani yakni sebuah lembaga pendidikan lebih banyak melahirkan outputketimbang outcome, aspek irfani yakni pendidikan Muhammadiyah yang bercirikan rasionalitas dan materialitas-birokratik, aspek bayani, yakni pe Muhammadiyah yang model pengajarannya menjadi terasa kering, mengingat paradigma pergerakan Muhammadiyah yang modernistic

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah muhammadiyah dan pemberdayaan perempuan

Makalah Tafsir 12 Langkah Muhammadiyah

Makalah konflik dan negosiasi